Scroll untuk baca artikel
BERITA TERBARUKABAR DAERAH

22 Sumur Bor Polres Tulungagung Jadi Penyelamat Ratusan Keluarga di Musim Kemarau

34
×

22 Sumur Bor Polres Tulungagung Jadi Penyelamat Ratusan Keluarga di Musim Kemarau

Sebarkan artikel ini

Kapolres Tulungagung AKBP Muhammad Taat Resdi (kanan) menandatangani prasasti bantuan sumur bor di Desa Pakisrejo, Kecamatan Tanggunggunung, Tulungagung, Jawa Timur ( anang ajttv.com)

TULUNGAGUNG, AJTTV.COM – Di tengah teriknya musim kemarau yang menyengat, Polres Tulungagung hadir membawa kabar sejuk. Bukan dengan penindakan, melainkan dengan air bersih. Sebanyak 22 sumur bor telah dibangun dan kini beroperasi di delapan kecamatan yang selama ini menjadi langganan kekeringan, mengubah wajah kesulitan warga menjadi harapan baru.

​Program kemanusiaan yang diinisiasi oleh Kapolres Tulungagung, AKBP Muhammad Taat Resdi, ini sepenuhnya didanai oleh donasi sukarela dari Jakarta, menunjukkan sinergi kuat antara kepolisian dan elemen masyarakat sipil. Total dana yang tersalur mencapai sekitar Rp 1,4 miliar.

​Bukan Anggaran Dinas, Tapi Murni Kepedulian

​Saat peresmian salah satu sumur di Desa Pakisrejo, Kecamatan Tanggunggunung, AKBP Taat Resdi menegaskan bahwa proyek ini murni wujud empati.

​”Program ini murni bentuk kepedulian terhadap masyarakat yang kesulitan air bersih. Dana ini bersumber dari masyarakat yang peduli dan bisa kami pertanggungjawabkan secara akuntabel,” ujarnya, menjamin bahwa proyek ini sama sekali tidak menggunakan anggaran kepolisian, melainkan murni dari sumbangan donatur.

​Sebanyak 22 titik sumur ini tersebar di wilayah paling kritis, termasuk Kecamatan Kalidawir, Campurdarat, Tanggunggunung, Rejotangan, Pakel, Bandung, dan Besuki.

​Multifungsi: Dari Dapur Warga Hingga Irigasi Petani

​Dampak sumur bor ini melampaui sekadar pemenuhan kebutuhan rumah tangga. Kapolres menjelaskan bahwa banyak titik yang dibangun secara strategis hingga memiliki fungsi ganda.

​”Beberapa titik bahkan multifungsi. Selain untuk kebutuhan rumah tangga sehari-hari, airnya juga bisa digunakan petani untuk mengairi lahan di musim kemarau,” katanya. Pondok pesantren yang selama ini kesulitan air bersih juga menjadi sasaran prioritas, memastikan kegiatan belajar dan ibadah tetap berjalan lancar.

​Program ini tidak berhenti di 22 titik. Kapolres telah menginstruksikan seluruh jajaran Kapolsek untuk aktif mendata desa-desa yang masih menderita kekurangan air. Langkah ini diambil agar program bantuan air bersih dapat terus berlanjut dan terdistribusi tepat sasaran.

​AKBP Taat Resdi juga berharap besar agar ke depan, inisiatif sosial ini dapat bersinergi dengan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) setempat. Sinergi dibutuhkan untuk melengkapi beberapa titik sumur bor dengan jaringan pipanisasi yang lebih masif, sehingga manfaat air bersih dapat menjangkau lebih banyak rumah tangga.

​Program 22 sumur bor ini menjadi bukti nyata bahwa peran kepolisian melampaui penegakan hukum, merangkul tanggung jawab sosial dan kemanusiaan untuk kesejahteraan masyarakat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *