Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
BERITA TERBARUKABAR DAERAH

Bupati Tulungagung : Stunting Harus Dicegah Bahkan Harus Dihilangkan

114
×

Bupati Tulungagung : Stunting Harus Dicegah Bahkan Harus Dihilangkan

Sebarkan artikel ini

Warning: Attempt to read property "post_excerpt" on null in /var/home/ajttvcom/public_html/wp-content/themes/wpmedia/template-parts/content-single.php on line 113
Example 468x60
Foto : Bupati Tulungagung Maryoto Bhirowo saat acara rembuk stunting Senin (19/4/2021)

 

Tulungagung , AJTTV.COM – Sebagian besar masyarakat mungkin belum memahami istilah yang disebut stunting. Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.

Example 300x600

Kondisi tubuh anak yang pendek seringkali dikatakan sebagai faktor keturunan (genetik) dari kedua orang tuanya, sehingga masyarakat banyak yang hanya menerima tanpa berbuat apa-apa untuk mencegahnya. Padahal seperti kita ketahui, genetika merupakan faktor determinan kesehatan yang paling kecil pengaruhnya bila dibandingkan dengan faktor perilaku, lingkungan (sosial, ekonomi, budaya, politik), dan pelayanan kesehatan. Dengan kata lain, stunting merupakan masalah yang sebenarnya bisa dicegah.

Salah satu fokus pemerintah saat ini adalah pencegahan stunting. Upaya ini bertujuan agar anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan maksimal, dengan disertai kemampuan emosional, sosial, dan fisik yang siap untuk belajar, serta mampu berinovasi dan berkompetisi di tingkat global.

Salah satu langkah yang ditempuh Pemkab Tulungagung adalah kegiatan Rembuk Stunting Tahun 2021, bertempat di salah satu hotel di Tulungagung.

Acara dihadiri sekitar 140 orang dari DPRD Kabupaten Tulungagung, Kepala Perangkat Daerah, Camat dan Kepala Desa/Lurah di daerah lokus, Kepala Puskesmas, Organisasi Profesi, Ormas dan LSM, Pendamping desa dan Kader Pembangunan Manusia. selain itu juga dihadiri Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Tulungagung serta Tim Penggerak PKK Kabupaten, Kecamatan dan Desa.

“Output diadakan acara ini adalah
Komitmen penurunan stunting yang ditandatangani oleh Bapak Bupati, perwakilan DPRD, Camat, kepala desa dan perwakilan sektor non pemerintah.” Terang kepala Bappeda Kabupaten Tulungagung, Drs. Maryani, MM, Selasa (20/4/2021).

Maryani menambahkan Rencana kegiatan intervensi gizi terintegrasi penurunan stunting telah disepakati oleh lintas sektor untuk dimuat dalam RKPD 2022.

Sementara Bupati Tulungagung mengatakan stunting bukan sekedar kata-kata, stunting bukan sekedar ungkapan, tapi stunting harus dicegah bahkan harus dihilangkan untuk menghasilkan generasi muda yang sehat, cerdas dan produktif.

“Pelaksanaan pencegahan dan penanganan stunting harus dilakukan secara terpadu/terintegrasi melibatkan banyak sektor Pemerintah, dunia usaha, unsur masyarakat, organisasi profesi maupun akademisi.” Jelas Maryoto Bhirowo.

Pada kesempatan ini Bupati juga mengajak kepada jajaran organisasi masyarakat (Muslimat, Aisyiah), LSM maupun organisasi profesi untuk bergandengan tangan bekerjasama dalam pendampingan perubahan perilaku masyarakat melalui upaya dalam mendukung promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang dapat dilakukan melalui pendidikan kesehatan masyarakat, komunikasi, informasi dan edukasi serta upaya kesehatan berbasis masyarakat.

Dalam acara tersebut juga dilakukan penandatanganan komitmen penurunan stunting di Tulungagung yang dilakukan oleh Bupati Tulungagung, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Tulungagung, Anggota DPRD, Sekda Tulungagung, Camat Ngantru serta Lurah Kenayan.

Reporter : Eko pur

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *