Foto :Lokasi Jualan Nasi Kuning dari Pasangan Suami istri Purwanto dan Pujiana di MakasarĀ
MAKASAR, AJTTV.COM – Kisah inspiratif datang dari pasangan suami istri Purwanto dan Pujiana asal Tulungagung, Jawa Timur, yang nekad merantau ke Makassar, Sulawesi Selatan, pada tahun 2014. Bermodalkan tekad dan semangat pantang menyerah, mereka berhasil mengubah nasib dan mengantarkan ketiga anaknya meraih kesuksesan yang membanggakan.
Sebelumnya, Purwanto dan Pujiana merasakan keputusasaan akibat kesulitan ekonomi di tanah Jawa. Dengan harapan bisa memperbaiki taraf hidup, mereka memutuskan untuk meninggalkan kampung halaman di Desa Rejoagung, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung.
Saat itu, anak pertama mereka masih duduk di bangku SMP, sedangkan anak ketiga masih kelas 3 SD. Anak pertama dan kedua mereka diasuh oleh neneknya di kampung halaman saat Purwanto dan Pujiana merantau ke Sulawesi.
Dengan modal seadanya dan keahlian memasak, pasangan ini memulai usaha sebagai penjual nasi kuning Jawa di Kota Makassar, tepatnya di Kelurahan Manggala. Setiap hari, mereka berjibaku menyiapkan dan menjajakan nasi kuning Jawa demi menyambung hidup dan membiayai pendidikan anak-anaknya.
Kerja keras dan kegigihan Purwanto dan Pujiana akhirnya membuahkan hasil. Setelah bertahun-tahun berjuang, satu per satu impian mereka terwujud. Anak pertama mereka berhasil menyelesaikan pendidikan tinggi di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan kini mengabdikan diri sebagai ASN di Kediri.
Anak kedua menjadi anggota Polri, mengabdi kepada negara dan berdinas di Krian. Sementara itu, anak ketiga mereka sedang menempuh pendidikan tinggi di Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, salah satu perguruan tinggi terkemuka di Indonesia.
Inspirasi Bagi Banyak Orang
Kisah pasangan suami istri penjual nasi kuning ini menjadi bukti nyata bahwa dengan tekad kuat, kerja keras, dan doa, keterbatasan ekonomi bukanlah penghalang untuk meraih impian. Mereka telah menginspirasi banyak orang bahwa keberanian mengambil risiko dan kegigihan dalam berusaha akan selalu berbuah manis, bahkan ketika harus berkorban jarak demi masa depan anak-anak.
Reporter : Ndut