Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
ARTIKEL TERBARU

Warga Pesisir Selatan Tulungagung Dilatih Evakuasi Mandiri Tsunami, Tingkatkan Kesiapan Hadapi Bencana Megathrust

132
×

Warga Pesisir Selatan Tulungagung Dilatih Evakuasi Mandiri Tsunami, Tingkatkan Kesiapan Hadapi Bencana Megathrust

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

TULUNGAGUNG, AJTTV.COM – suasana Pantai Gemah di Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung, tampak ramai dengan kegiatan gladi lapang evakuasi mandiri bencana tsunami. LMI Rescue, berkolaborasi dengan BPBD Jawa Timur, BPBD Kabupaten Tulungagung, dan seluruh elemen masyarakat setempat, menggelar simulasi ini untuk menguji dan memperkuat kesiapan warga dalam menghadapi potensi ancaman gempa bumi dan tsunami megathrust di laut selatan Jawa.

​Gladi evakuasi ini dipusatkan di Pantai Gemah, yang strategis berada di jalur Pantai Selatan Jawa Timur. Lokasi ini dipilih mengingat potensi risiko bencana yang tinggi di wilayah pesisir.

Example 300x600

​Plt. Kepala Bidang Pencegahan & Kesiapsiagaan BPBD Jawa Timur, Dadang Iqwandy, ST, MT, menegaskan pentingnya penguatan kemandirian masyarakat pesisir selatan Tulungagung dalam merespons kejadian gempa bumi dan tsunami. “Fokus utama kami kali ini adalah tsunami. Meskipun jalur evakuasi, sirine, dan sistem peringatan dini tsunami sudah ada, kemandirian masyarakat perlu terus ditingkatkan,” ujarnya, Kamis (24/7/2025).

​Senada dengan Dadang, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tulungagung, Robinson Parsaoran Nadeak, menyatakan harapannya bahwa gladi evakuasi mandiri ini akan meningkatkan kapasitas masyarakat dan aparat penanggulangan bencana, sekaligus memperkuat koordinasi antar-SKPD terkait dalam situasi darurat.

​Hasil simulasi menunjukkan respons yang memuaskan. Kepala BMKG Stasiun Geofisika Malang, Ma’muri, menjelaskan bahwa masyarakat mampu mencapai zona aman tsunami bagian utara (berjarak 450 meter dari pantai) dalam waktu 6 menit. Sementara itu, untuk mencapai zona aman tsunami bagian selatan (berjarak 850 meter), dibutuhkan waktu 1 menit.

Susanto, Supervisor Penanggulangan Bencana Laznas LMI, menjelaskan bahwa kegiatan ini diawali dengan pengecatan “Blue Zone” atau zona aman tsunami. Setelah itu, materi disampaikan oleh perwakilan BPBD Jawa Timur, BPBD Tulungagung, FPRB Jawa Timur, dan FPRB Tulungagung kepada 135 peserta dari warga Desa Keboireng.

​”Adanya tanda ini memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa berada di dataran yang lebih tinggi dari garis biru memberikan kesempatan evakuasi yang lebih baik bagi mereka yang berada di zona merah tsunami,” terang Susanto. Ia menambahkan, Masyarakat atau para pengunjung yang berada di zona merah tsunami Pantai Gemah kini dapat melakukan evakuasi dengan lebih terarah, baik menuju shelter maupun menuju zona aman tsunami.

​Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah konkret dalam mempersiapkan masyarakat pesisir Tulungagung untuk lebih tangguh menghadapi potensi bencana di masa mendatang.

Reporter : Jais Harmaji

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *