Salah satu Warung angkringan di dekat rumah sakit dr.iskak / Foto : Gendut ajttv.com
TULUNGAGUNG, AJTTV.COM – Di sudut jalan padat, tepat di depan Rumah Sakit dr. Iskak, Tulungagung, sebuah warung angkringan sederhana menjadi simbol perlawanan terhadap kerasnya hidup. Namanya Angkringan Adi. Namun, di balik namanya yang familiar, tersimpan cerita tentang realita sosial yang kerap luput dari perhatian: sulitnya mencari pekerjaan layak.
Bagi Adi, pemilik angkringan, membuka warung bukanlah pilihan pertama, melainkan jalan terakhir. “Sulit sekali sekarang mencari kerja, Mas,” ungkapnya.,Selasa (19/8/2025).
Keputusan ini bukanlah tanpa risiko. Setiap bulannya, Adi harus menyisihkan uang Rp700.000 hanya untuk biaya sewa tempat. Angka ini mungkin terdengar kecil bagi sebagian orang, tapi bagi Adi, itu adalah tantangan yang harus ia hadapi setiap hari. Angka ini juga menjadi penentu apakah ia bisa terus bertahan atau terpaksa gulung tikar.
Angkringan Adi menjadi potret nyata dari salah satu warga yang berjuang menciptakan lapangan kerja sendiri. Di saat peluang kerja formal semakin sempit, mereka berani mengambil langkah berani, menjadi pengusaha kecil. Dengan menu andalan seperti nasi kucing, sate usus, dan aneka gorengan, Adi tak hanya menjual makanan, ia juga menjual harapan. Ia membuktikan bahwa di tengah kesulitan, inovasi dan keberanian adalah kunci untuk bertahan.
Kisah Adi adalah cerminan dari banyak kisah serupa di luar sana. Mereka yang memilih untuk tidak menyerah pada keadaan, dan berjuang membangun masa depan mereka sendiri, satu porsi nasi kucing dan secangkir teh hangat pada satu waktu.
Reporter : Heru susanto