Scroll untuk baca artikel
BERITA TERBARUKABAR DAERAH

Nestapa Mbah Slamet: Uang Bansos Raib, Diduga Ditipu di Eks Lokalisasi Ngujang

6169
×

Nestapa Mbah Slamet: Uang Bansos Raib, Diduga Ditipu di Eks Lokalisasi Ngujang

Sebarkan artikel ini

Mbah Slamet warga Desa Gendingan kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung harus berjuang sendirian untuk bertahan hidup. Tanpa istri dan anak ( Nursidik / ajttv.com )

TULUNGAGUNG, AJTTV.COM – Di usianya yang menginjak 83 tahun, Mbah Slamet warga Desa Gendingan kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung harus berjuang sendirian untuk bertahan hidup. Tanpa istri dan anak, ia sehari-hari mengayuh sepeda bututnya, menjajakan kerupuk keliling. Namun, cobaan tak berhenti sampai di situ. Bantuan sosial (bansos) dari pemerintah yang menjadi tumpuan hidupnya kini raib, diduga karena ditipu.

​Mbah Slamet yang tinggal di sebuah rumah bedeng sederhana, mengungkapkan keluhannya. Ia mengaku sudah dua kali tidak menerima bansos berupa uang tunai. Padahal, bantuan tersebut sangat penting untuk menopang kebutuhannya sehari-hari.

​”Sudah dua kali ini tidak dapat bansos, padahal biasanya rutin,” tutur Mbah Slamet dengan suara parau, Rabu. Ia menjelaskan, masalah ini bermula ketika kartu bansos miliknya diambil oleh seseorang.

​Menurut pengakuannya, kartu untuk mengambil bansos tersebut kini berada di tangan seorang perempuan yang tinggal di eks lokalisasi Ngujang. “Uang saya sebesar Rp 1,2 juta hasil ngumpulkan juga dibawa katanya mau dibelikan cincin tapi sampai sekarang juga tidak dikasihkan” imbuhnya. Mbah Slamet menduga, bansosnya telah dicairkan oleh orang tersebut. Kejadian ini menambah beban hidupnya, membuat ia semakin sulit memenuhi kebutuhan dasar.

​Kisah Mbah Slamet menjadi cerminan perjuangan para lansia sebatang kara di tengah keterbatasan ekonomi. Di usianya yang senja, ia tetap berupaya mandiri dengan berdagang kerupuk, meski penghasilannya tak seberapa. Kejadian ini juga menyoroti kerentanan kelompok rentan terhadap penipuan, terutama mereka yang kurang memahami mekanisme bantuan.

​Warga dan para pegiat sosial berharap pemerintah daerah bisa segera turun tangan. Penelusuran terkait kasus ini diharapkan dapat mengembalikan hak Mbah Slamet dan memastikan ia tidak lagi menjadi korban. Kisah pilu ini mengingatkan kita akan pentingnya perlindungan sosial yang lebih kuat bagi mereka yang paling membutuhkan.

Reporter : Sidik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *