Anggota Polsek Sumbergempol kerja keras di reruntuhan tembok rumah warga yang ambruk diterjang angin kencang di Desa Doroampel, Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur pada Rabu (1/10/2025) kemarin sore / istimewa
TULUNGAGUNG, AJTTV.COM – Senja itu, Rabu (1/10/2025), bukan hanya hujan deras yang turun membasahi bumi Tulungagung, tetapi juga air mata dan keputusasaan. Angin kencang yang datang bersama musim penghujan merobek ketenangan enam desa di tiga kecamatan, meninggalkan jejak kerusakan parah dan trauma pada ratusan keluarga.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tulungagung mencatat total 497 rumah warga mengalami kerusakan ringan hingga sedang, dengan mayoritas kerusakan terpusat pada bagian atap.
Musim Hujan Menyambut Tanpa Atap
Kejadian yang berlangsung sekitar pukul 15.30 WIB itu menjadi pukulan telak bagi warga, khususnya saat Kabupaten Tulungagung resmi memasuki awal musim hujan, sesuai prediksi BMKG.
”Kemarin memang turun hujan yang sangat deras. Potensi bencana angin kencang sekarang cukup besar karena kita sudah masuk awal musim hujan,” jelas Gilang Zelakusuma, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Tulungagung, Kamis (2/10).
Dampak terparah dirasakan di Kecamatan Sumbergempol. Kepala Desa Doroampel, Agus Muhaji, menggambarkan kengerian yang terjadi di desanya setelah sekian lama tidak diterpa bencana sekuat ini.
”Dampaknya cukup parah. Banyak genteng dan atap asbes yang rontok. Bahkan, ada 1 rumah yang jebol temboknya, dan 1 gudang alat pertanian ambruk, serta kandang ayam ambruk karena kuatnya tiupan angin,” tutur Agus. Sebanyak 167 rumah di Desa Doroampel menjadi korban, menjadikannya wilayah dengan kerusakan terbanyak.
Respons Cepat di Tengah Malam
Melihat ratusan keluarga kini harus tidur beratapkan langit dan ancaman hujan susulan, tim BPBD dan aparat setempat bergerak cepat.
”Semalam kami langsung kirim makanan siap saji untuk korban terdampak, dan juga terpal untuk menahan hujan sementara,” sambung Gilang.
Bantuan logistik dasar, termasuk kotak keperluan pribadi (hygiene kit), juga disalurkan. Kecepatan respons ini sangat krusial, bukan hanya untuk melindungi harta benda, tetapi juga untuk memberikan rasa aman dan kehadiran pemerintah di saat warga paling membutuhkan.
Hari ini, tim asesmen BPBD diturunkan ke lokasi untuk melakukan pendataan detail. Langkah ini penting untuk memastikan bantuan perbaikan yang akan datang tepat sasaran.
Masyarakat Tulungagung kini diimbau untuk tidak hanya memperbaiki kerusakan rumah, tetapi juga meningkatkan kewaspadaan. Bencana angin kencang ini menjadi pengingat pahit bahwa menghadapi musim hujan, kesiapsiagaan adalah kunci untuk meminimalisir duka.
Reporter : Heru susanto