Kebakaran hebat melanda kandang ayam dua lantai di Dusun Bantengan, Desa Bantengan, Kecamatan Bandung, Tulungagung, pada Senin dini hari (10/11/2025) / Damkar
TULUNGAGUNG, AJTTV.COM – Sebuah kebakaran hebat melanda kandang ayam dua lantai di Dusun Bantengan, Desa Bantengan, Kecamatan Bandung, Tulungagung, pada Senin dini hari (10/11/2025). Insiden ini mengakibatkan kerugian material yang diperkirakan mencapai Rp500.000.000, termasuk ludesnya 6.000 ekor ayam yang baru diisi empat hari.
Kronologi Kejadian dan Dugaan Penyebab
Menurut keterangan resmi dari Kasi Operasi dan Pemadaman Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Tulungagung, Bambang Pidekso, kejadian bermula sekitar pukul 01.30 WIB. Kandang ayam milik Dodik yang berlokasi di RT 01/RW 01 Dusun Bantengan tersebut dilaporkan mengalami konsleting listrik.
“Diduga kuat, penyebabnya adalah konsleting listrik pada perangkat pemanas (brooder) ayam yang baru diisi empat hari lalu,” jelas Bambang Pidekso.
Api dengan cepat membesar dan melalap bangunan kandang dua lantai tersebut. Skala kebakaran dikategorikan sebagai sedang.
Respons Cepat Tim Damkarmat
Damkarmat Tulungagung menerima laporan kejadian pada pukul 02.00 WIB. Tim segera bergerak, berangkat ke lokasi (TKK) pada pukul 02.05 WIB, dan tiba di lokasi pada pukul 02.25 WIB.
Tim BARUNA 3 dikerahkan dengan 1 unit mobil pemadam dan didukung 2 unit mobil suplay air. Petugas berjibaku memadamkan api yang melahap kandang. Upaya pemadaman memakan waktu hampir dua jam, dengan api baru dinyatakan padam total pada pukul 04.15 WIB.
Kerugian Besar Hingga Setengah Miliar
Meskipun tim berhasil mengendalikan api agar tidak merembet ke area lain, kerugian yang ditimbulkan sangat besar.
“Korban yang terbakar adalah seluruh kandang dua lantai dan sekitar 6.000 ekor ayam,” kata Bambang Pidekso. Total kerugian material akibat insiden ini diperkirakan mencapai Rp500.000.000.
Bambang Pidekso juga mengimbau masyarakat, khususnya para peternak, untuk melakukan pengecekan berkala terhadap instalasi listrik dan pemanas yang memiliki beban tinggi guna mencegah terulangnya kejadian serupa di kemudian hari.












