Anggota Koperasi Madani melakukan aksi demo
TRENGGALEK, AJTTV.COM – Ribuan anggota Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) Madani kembali menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor koperasi di Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo, pada Rabu (9/7/2025). Mereka menuntut pengembalian dana simpanan yang hingga kini belum kunjung dicairkan.
Aksi kali ini didampingi oleh Aliansi Rakyat Peduli Trenggalek (ARPT) dan dihadiri pula oleh perwakilan DPRD Kabupaten Trenggalek serta Dinas Komidag Trenggalek. Ribuan massa mulai memadati area kantor sejak pagi dan sempat tertahan di luar gerbang selama sekitar satu jam sebelum akhirnya diizinkan masuk pada pukul 10.15 WIB.
Mustagfirin, Koordinator ARPT, menyampaikan bahwa massa membawa empat tuntutan yang hingga kini belum ditanggapi serius oleh pihak koperasi. “Ada empat tuntutan. Tuntutannya masih sama, yaitu mendesak KSPPS Madani untuk segera mengembalikan uang anggota,” ujar Mustagfirin.
Aksi sempat diwarnai ketegangan. Di bawah teriknya matahari, banyak peserta aksi—terutama dari kalangan ibu-ibu—meluapkan emosinya dengan menangis dan berteriak mengecam pengurus koperasi yang dinilai tak bertanggung jawab. Suasana memanas hingga nyaris terjadi kericuhan, namun berhasil diredam aparat kepolisian yang berjaga di lokasi.
Sekitar pukul 10.50 WIB, pengurus koperasi akhirnya keluar menemui massa. Hadir dalam pertemuan itu antara lain Syaifuddin selaku Ketua KSPPS Madani, Nurkholison selaku Bendahara, serta jajaran pimpinan DPRD dan Dinas Komidag.
Migunani Syaifuddin menjelaskan bahwa koperasi telah menempuh beberapa langkah untuk menyelesaikan persoalan. Di antaranya membentuk tim penagihan, menggandeng corporate lawyer, mengajukan pinjaman ke berbagai lembaga termasuk LPDB, serta berupaya menjual aset yang kurang produktif.
“Sebagai tindak lanjut dari aksi ini, pengurus koperasi menetapkan jadwal pelaksanaan Rapat Anggota Tahunan (RAT) pada Sabtu, 19 Juli 2025, pukul 09.00 WIB. Rapat tersebut dijanjikan akan menjadi ruang pembukaan data keuangan secara menyeluruh dan forum untuk menentukan solusi ke depan,” jelas Syaifuddin.
Sementara itu, Nurkholison, Bendahara KSPPS Madani, membeberkan kondisi keuangan koperasi per Selasa (8/7/2025). Ia menyebut bahwa simpanan reguler tercatat mencapai Rp 46,3 miliar, pembiayaan/kredit Rp 32,2 miliar, aset tetap Rp 8,2 miliar, dan modal sendiri sebesar Rp 12,5 miliar.
Dengan demikian, diharapkan RAT yang akan datang dapat menjadi titik terang bagi penyelesaian masalah ini dan memberikan kepastian kepada anggota koperasi mengenai langkah-langkah yang akan diambil ke depan.
Reporter : Ari Temi