Scroll untuk baca artikel
BERITA TERBARUKABAR DAERAH

Banjir di Kediri Rendam 62 KK, BPBD Sebut Penyempitan Sungai sebagai Biang Keladi

64
×

Banjir di Kediri Rendam 62 KK, BPBD Sebut Penyempitan Sungai sebagai Biang Keladi

Sebarkan artikel ini

Suasana banjir luapan di Dusun Putat, Desa Manyaran, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri, Jawa TImur, Minggu (17/11/2025). Hingga malam hari, air setinggi 10 hingga 60 centimeter masih menggenangi jalan desa dan sebagian rumah warga / BPBD Kabupaten Kediri

KEDIRI, AJTTV.COM – Bencana hidrometeorologi kembali melanda Kabupaten Kediri. Akibat curah hujan tinggi, Sungai Bendokrosok di Desa Manyaran, Kecamatan Banyakan, meluap pada Minggu (16/11/2025) petang, merendam pemukiman di Dusun Putat dan lahan pertanian. Setidaknya 62 Kepala Keluarga (KK) menjadi korban terdampak.

​62 KK Terdampak, Air Mencapai 60 CM

​Luapan sungai yang berhulu di Gunung Wilis tersebut menyebabkan genangan air bervariasi antara 10 hingga 60 sentimeter di rumah-rumah warga.

​Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri, Djoko Sukrisno, memastikan genangan air sempat bertahan beberapa saat sebelum surut total pada Minggu malam sekitar pukul 22.00 WIB.

​”Pagi ini sudah surut total. Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam bencana itu. Namun, kami mencatat ada 62 Kepala Keluarga dari sejumlah rukun tetangga yang terdampak,” ujar Djoko Sukrisno pada Senin (17/11/2025).

Rekomendasi Mendesak: Pengerukan dan Tanggul Baru

​Alih-alih sekadar membahas dampak, BPBD Kediri langsung menyoroti akar masalah struktural yang menyebabkan luapan berulang. Djoko Sukrisno menyebut bahwa penyebab utama banjir di Sungai Bendokrosok adalah adanya penyempitan dan pendangkalan areal sungai.

​Berdasarkan temuan ini, BPBD merekomendasikan langkah intervensi jangka panjang yang mendesak kepada pihak berwenang:

  1. ​Pengerukan dan Normalisasi sungai secara menyeluruh.
  2. ​Pembangunan tanggul baru di sisi utara sungai untuk menahan luapan.

​Rekomendasi ini penting untuk memastikan penanggulangan bencana tidak hanya bersifat responsif, tetapi juga preventif dalam menghadapi musim hujan ke depan.

​Banjir Meluas hingga Kediri Timur dan Kota

​Selain di Kediri bagian barat (Banyakan), luapan air juga terjadi di wilayah Kediri lainnya, mengindikasikan bahwa masalah hidrometeorologi di Kediri bersifat masif:

  • ​Kediri Bagian Timur (Plosoklaten): Banjir terjadi di wilayah Sepawon, meski hanya meluber di jalan dan tidak sampai masuk rumah warga.
  • ​Kota Kediri (Mojoroto): Banjir juga melanda Kelurahan Ngampel akibat luapan sungai, berdampak pada pemukiman di tiga rukun tetangga.

​Kejadian ini menjadi peringatan bagi Pemerintah Daerah Kediri untuk segera menindaklanjuti rekomendasi BPBD terkait normalisasi sungai demi keselamatan dan ketenangan warga di masa mendatang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *