BANYUWANGI, AJTTV.COM – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas meresmikan Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) Desa Balak, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi, Sabtu (16/09). TPS3R ini tidak hanya sekadar tempat untuk mengelola sampah, tetapi juga sebagai lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar.
Berdirinya TPS3R ini menjadi salah satu contoh buah regulasi yang mendukung pengentasan kemiskinan. “Harapan saya, TPS3R ini dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dan menstimulasi pergerakan ekonomi daerah,” jelas Menteri Anas.
Baca Juga : Menteri PANRB Sampaikan Tujuh Agenda Transformasi dalam RUU ASN
Pembangunan TPS3R merupakan hasil kerja sama internasional antara Pemkab Banyuwangi dengan Pemerintah Norwegia dan Institusi Bisnis Borealis asal Austria. Menteri Anas mengungkapkan, kolaborasi untuk menciptakan tempat pengelolaan sampah ini bisa dicontoh daerah lain untuk meningkatkan kualitas pengelolaan sampahnya.
TPS3R ini menjadi bukti kontibusi Kabupaten Banyuwangi dalam mendukung Sustainability Development Goals (SDGs). SDGs merupaka serangkaian tujuan yang dibuat oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai panduan bagi seluruh negara anggota untuk mencapai pembangunan berkelanjutan.
“Ini merupakan langkah awal yang baik untuk memulai komitmen bersama dalam mendukung terciptanya lingkungan sehat, bersih, dan lestari,” ungkap Menteri Anas. Pada kegiatan ini, Menteri Anas memberi sambutan sebagai perwakilan menteri. Seyogyanya, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan serta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya hadir dalam persemian ini. Namun berhalangan hadir.
Baca Juga : Menkominfo Instruksikan Percepat Sapu Bersih Judi Online
Hal sama diungkapkan Duta Besar Norwegia untuk Republik Indonesia Rut Kruger Griverin. Baginya, tempat pengelolaan sampah ini adalah sarana edukasi warga sekaligus memberikan lapangan pekerjaan baru.
Langkah yang diambil Pemkab Banyuwangi ini pun memberi pemahaman warga mengenai pengelolaan sampah yang aman bagi lingkungan. “Harapan saya TPS ini memberikan manfaat bagi Banyuwangi, sehingga Banyuwangi akan selalu dikaitkan dengan standar pedoman lingkungan hidup,” ujar Rut.
TPS menjadi sarana pendidikan ini diamini Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani. Baginya, petugas di TPS3R Desa Balak ini mendidik warga sekitar, dan mengubah perilaku masyarakat.
Ipuk menyampaikan TPS3R ini sebagai contoh kolaborasi antara pemerintah dwerah, swasta, dan organisasi internasional. TPS3R Desa Balak berkapasitas 84 ton per hari, dan mulai beroperasi sejak September 2023.
TPS terpadu ini memilah sampah rumah tangga secara langsung. Ipuk mengungkapkan, TPS ini melayani 36 desa di enam kecamatan, dengan jumlah penduduk sekitar 250.000 jiwa.
Ipuk mengingatkan, Bumi adalah rumah satu-satunya yang harus dijaga. Pengelolaan sampah menurutnya adalah tantangan besar dan menjadi salah satu cara merawat Bumi.
Baca Juga : Kominfo Putus Akses 1,9 Juta Konten Pornografi
Rasa kepedulian terhadap lingkungan ia tanamkan melalui edukasi terkait sampah, terutama sampah rumah tangga yang dekat dengan keseharian warga. “Mari bersama merawat TPS ini agar tetap efisien dan berdampak bagi lingkungan,” pungkas Ipuk.
Reporter : Dw / humas kemenpan