AJTTV.COM – Kecewa dengan sikap masyarakat tetap ngeyel untuk berkerumun memadati pusat perbelanjaan maupun pertokoan,
Seorang relawan Covid-19 asal Beji,Bangil Kamis (21/5) menggelar aksi tunggal. Dengan mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap, relawan itu berkeliling ke sejumlah tempat sambil membawa pesan.
Demo tunggal itu dilakukan sebagai bentuk keprihatinan atas semakin banyaknya warga yang terpapar Covid-19 .Selain itu warga mengabaikan physical distancing sehingga berisiko tertular dan menularkan korona.
Henry Sulfianto,nekat melakukan aksi tunggal pada Kamis sore (21/5). Dengan Memakai APD lengkap di depan pusat perbelanjaan Borobudur di Bangil.
‘ Ini bentuk kepedulian kami terhadap para medis yang sudah berjuang mati-matian melawan korona. Sementara, masyarakat tepat kuar mal dan tempat keramaian lain tanpa memikirkan risiko penyebaran Covid-19,” jelas Henry.
Henry menambahkan, kasus Covid-19 di Indonesia sudah mencapai ribuan. Sementara, banyak masyarakat yang mengabaikan protokol kesehatan. Buktinya, mereka berjubel dan mengerumuni mal dan pusat perbelanjaan untuk membeli kue ataupun baju Lebaran.
Padahal, ada tim medis yang terus berjuang. Para tim medis ini sampai mengeluarkan tagar yang viral, Indonesia terserah suka-suka saja. “Ini yang menjadi keprihatinan kami. Di tengah banyaknya para medis yang berjuang untuk merawat pasien korona, malah banyak masyarakat yang mengerumuni mal,” bebernya.
Seharusnya, masyarakat berdiam diri di rumah untuk mengantisipasi penyebaran korona yang semakin parah. Bukan malah keluyuran dan berjubel ke mal-mal untuk belanja.
“Apalagi informasi yang saya dapat, tak sedikit warga yang dapat bantuan uang tunai digunakan untuk membeli pakaian. Sementara yang dapat sembako, sembakonya dijual untuk dibelikan pakaian. Ini kan keterlaluan,” bebernya.
Aksi itu tidak hanya berlangsung di satu titik. Henry berdemo dengan jalan kaki hingga di Alun-alun Bangil. Aksi itu, sempat menjadi tontonan warga.
Reporter : Kr ajt
Editor : C sant