Lapas Tulungagung mengubah aksi berbagi makanan gratis menjadi wujud nyata gotong royong tanpa sekat antara petugas, ibu-ibu PIPAS (Paguyuban Ibu-Ibu Pemasyarakatan), dan masyarakat sekitar/ ist
TULUNGAGUNG, AJTTV.COM – Siapa sangka, semangat membara Sumpah Pemuda tak hanya digaungkan di ruang kelas, tetapi juga merambat hingga balik jeruji besi. Lapas Kelas IIB Tulungagung berhasil menciptakan narasi unik dalam kegiatan rutin Jumat Berkah mereka, Jumat (31/10/2025).
Mengangkat tema yang mendalam, “Merawat Tiga Ikrar: Satu Tanah Air, Satu Bangsa, Satu Bahasa,” Lapas Tulungagung mengubah aksi berbagi makanan gratis menjadi wujud nyata gotong royong tanpa sekat antara petugas, ibu-ibu PIPAS (Paguyuban Ibu-Ibu Pemasyarakatan), dan masyarakat sekitar.
Dari Lapas, Merajut Persatuan Sejati
Jumat Berkah kali ini bukan hanya tentang piring dan sendok, melainkan tentang menegaskan kembali nilai kembali menjadi putra-putri terbaik Indonesia. Pemandangan di depan Lapas menjadi kontras; di balik tembok pembatas, justru tumbuh subur benih persatuan dan kemanusiaan yang menembus batas status sosial.
Kalapas Tulungagung, Ma’ruf Prasetyo Hadianto, menekankan bahwa kegiatan ini adalah wujud tindakan nyata, bukan hanya janji-janji lisan.
”Semoga melalui Jumat Berkah ini, semangat Sumpah Pemuda menginspirasi kita semua untuk tidak hanya berjanji, tetapi untuk bertindak nyata memperbaiki diri, agar kelak kita bisa kembali menjadi putra-putri terbaik yang mengharumkan nama Bangsa dan Tanah Air Indonesia,” tegas Ma’ruf.
Pengakuan Publik: Rasa Persatuan yang Otentik
Dampak dari Lapas Tulungagung ini dirasakan langsung oleh masyarakat. Ratna, seorang mahasiswa yang turut hadir, mengungkapkan kesan mendalamnya.
”Biasanya kami hanya dengar soal Sumpah Pemuda di sekolah atau berita, tapi di sini kami bisa merasakannya langsung. Semua orang berbagi dan tersenyum tanpa melihat siapa yang datang, ini baru semangat persatuan,” ujar Ratna penuh antusias.
Dengan mempraktikkan tiga ikrar Sumpah Pemuda melalui aksi berbagi, Lapas Tulungagung mengirimkan pesan kuat: bahwa semangat cinta tanah air, bangsa, dan bahasa Indonesia adalah milik semua orang, dan dapat dihidupkan dalam setiap langkah pengabdian dan kepedulian sosial.

 
							










