Scroll untuk baca artikel
BERITA TERBARUKABAR DAERAH

Bukan Yang Pertama: Hiu Paus Raksasa Mati Terdampar di Pantai Bayem Tulungagung, Evakuasi Libatkan Alat Berat Ekskavator

60
×

Bukan Yang Pertama: Hiu Paus Raksasa Mati Terdampar di Pantai Bayem Tulungagung, Evakuasi Libatkan Alat Berat Ekskavator

Sebarkan artikel ini

Seekor hiu paus (Rhincodon typus) terdampar di Pantai Bayem, Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, pada Rabu (19/11/2025) siang ( Anang ajttv.com)

TULUNGAGUNG, AJTTV.COM– Seekor hiu paus (Rhincodon typus) kembali terdampar di perairan Tulungagung. Kali ini, ikan raksasa dengan ciri khas kulit tutul tersebut ditemukan di Pantai Bayem, Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, pada Rabu (19/11/2025) siang sekitar pukul 13.00 WIB. Upaya penyelamatan yang dilakukan warga dan nelayan gagal, menyebabkan hiu paus itu mati dan harus dikubur di kawasan pantai.

​Gagal Diselamatkan, Terlalu Besar dan Diduga Sakit

​Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pantai Gemah dan Bayem, Imam Rojikin, menjelaskan bahwa ikan raksasa tersebut awalnya menepi dari tengah laut. Warga dan nelayan segera berupaya mengembalikannya ke perairan yang lebih dalam, namun terhalang oleh ukuran hiu paus yang sangat besar.

​“Ukurannya sangat besar, sulit untuk membawanya ke tengah. Selain itu sepertinya (ikan) dalam kondisi sakit,” ujar Rojikin.

Setelah upaya penyelamatan yang melelahkan tidak berhasil, hiu paus tersebut akhirnya mati di perairan dangkal Pantai Bayem.

​Bangkai Dievakuasi Pakai Ekskavator

​Karena ukuran bangkai yang jumbo, evakuasi secara manual tidak memungkinkan. Tim di lokasi terpaksa meminjam alat berat berupa Ekskavator dari pengusaha tambak udang terdekat.

​“Kami ikat kemudian kita tarik dengan alat berat, karena kalau manual pasti kesulitan,” tegas Rojikin.

​Ekskavator digunakan untuk menarik bangkai dari perairan dan memindahkannya ke dalam lubang besar yang telah disiapkan di area pantai, sebelum ditimbun kembali. Langkah ini merupakan prosedur untuk mencegah pencemaran laut.

​Fenomena Berulang yang Perlu Diwaspadai

​Kejadian terdamparnya hiu paus ini bukan yang pertama di Tulungagung. Rojikin menyebut ini adalah kejadian pertama di tahun 2025, namun telah terjadi berulang kali dalam beberapa tahun terakhir.

Tahun 2021, Seekor hiu paus juga mati terdampar di Pantai Bayem dan dikubur di lokasi yang sama.

Tahun 2024, Hiu paus terdampar di Pantai Sine, Kecamatan Kalidawir, setelah terkena jaring nelayan, dan juga mati dan​September 2025, Paus balin ditemukan mati di Pantai Nglarap, namun karena sulitnya medan, bangkainya dibiarkan terurai alami di bebatuan tepi pantai.

​Fenomena terdamparnya satwa laut raksasa secara berulang ini memicu pertanyaan tentang kondisi kesehatan laut di perairan selatan Jawa, serta perlunya edukasi dan kesiapsiagaan yang lebih baik bagi nelayan dan Pokdarwis dalam upaya penyelamatan satwa dilindungi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *