Scroll untuk baca artikel
BERITA TERBARULAPORAN KHUSUS

Demonstrasi di Surabaya Memanas, Puluhan Motor Terbakar dan Pos Polisi Hancur

271
×

Demonstrasi di Surabaya Memanas, Puluhan Motor Terbakar dan Pos Polisi Hancur

Sebarkan artikel ini

Aksi solidaritas untuk almarhum Alfan Kurniawan di Surabaya ricuh ( Kuswanto/ ajttv.com)

SURABAYA, AJTTV.COM – Aksi solidaritas untuk almarhum Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojek online, di Surabaya berubah menjadi kericuhan besar pada Jumat (29/8/2025) malam. Berbagai titik di Kota Pahlawan menjadi lokasi bentrokan sengit antara massa dan aparat keamanan, yang mengakibatkan kerusakan parah pada fasilitas publik dan kendaraan.

​Kerusuhan di Sepanjang Jalan Protokol

​Situasi di depan Gedung Negara Grahadi memanas setelah belasan sepeda motor dibakar oleh demonstran. Tak hanya itu, massa juga merusak Polsek Tegalsari dan membakar sejumlah pos polisi. Salah satunya adalah pos polisi layanan perpanjangan SIM di Taman Bungkul, yang dilalap api sekitar pukul 21.40 WIB.

​Saksi mata di lokasi melaporkan bahwa massa meneriakkan “Bakar.. bakar..” saat api mulai berkobar. Mereka juga memblokade Jalan Raya Darmo, merusak rambu-rambu, dan menyalakan petasan, menciptakan suasana mencekam di tengah kota.

Bentrokan Berlangsung Sengit

​Aparat kepolisian menggunakan gas air mata dan water cannon untuk membubarkan massa yang semakin beringas. Bentrokan sengit terjadi di berbagai lokasi, termasuk di depan Surabaya Plaza, Jalan Pemuda, hingga persimpangan Gubeng Pojok.

​Para demonstran melontarkan batu, petasan, dan bom molotov ke arah petugas. Meskipun sempat terpecah dan lari ke Jalan Prof dr Moestopo, Jalan Sumatera, dan Stasiun Gubeng, bentrokan terus berlangsung. Di sisi lain, situasi di Jalan Basuki Rahmat perlahan mulai kondusif, meskipun massa masih bertahan di lokasi.

​Hingga pukul 22.30 WIB, aksi demonstrasi yang menuntut keadilan bagi Affan Kurniawan masih terus berlangsung. Insiden ini menambah daftar panjang kericuhan yang terjadi di berbagai kota di Indonesia. Pihak kepolisian masih berupaya mengendalikan situasi, sementara kerugian material akibat amuk massa diperkirakan tidak sedikit.

Reporter : Kuswanto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *