Scroll untuk baca artikel
BERITA TERBARUKABAR DAERAH

Di Balik Kiswah Ka’bah dan Menara 54 Meter: Majelis Tabligh PP Muhammadiyah Kagum Filosofi Dakwah Masjid Al Fattah

30
×

Di Balik Kiswah Ka’bah dan Menara 54 Meter: Majelis Tabligh PP Muhammadiyah Kagum Filosofi Dakwah Masjid Al Fattah

Sebarkan artikel ini

Majelis Tabligh PP Muhammadiyah Kagum Filosofi Dakwah Masjid Al Fattah Tulungagung / Istimewa

TULUNGAGUNG, AJTTV.COM – Kerendahan hati seorang donatur menjadi sorotan utama dalam kunjungan kerja Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah ke Masjid Al Fattah, Tulungagung, Senin (20/10). Rombongan PP Muhammadiyah dipimpin oleh Ketua Majelis Tabligh, KH Fathurrahman Kamal, Lc., MSI., hadir khusus untuk bersilaturahim dan belajar dari Mbah Trimo atau Abah Trimo, tokoh sentral di balik kemegahan masjid tersebut.

​Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya PP Muhammadiyah memperkuat tata kelola dan peran strategis masjid dalam dakwah.

Kisah Hidup Penuh Tawadhu

​Disambut hangat oleh Abah Trimo dan keluarga, rombongan Majelis Tabligh disuguhi bukan hanya hidangan, tetapi juga kisah hidup yang sarat perjuangan.

​”Saya ini bodoh, ustadz, dan tidak sekolah. Sejak kecil saya yatim dan berjuang sendiri,” tutur Abah Trimo dengan penuh tawadhu, menggambarkan latar belakangnya yang sederhana, jauh dari kesan donatur utama sebuah masjid megah.

​Dengan warga Muhammadiyah setempat, Abah Trimo berjuang keras mengembangkan Masjid Al Fattah hingga kini dikenal luas sebagai pusat dakwah dan pembinaan umat di Keresidenan Kediri.

Diundang ke Rakernas Muhammadiyah

​Terkesan dengan kisah dan dedikasi Abah Trimo, KH Fathurrahman Kamal menyampaikan rasa bahagia dan syukurnya. Kunjungan ini sekaligus menjadi undangan resmi kepada Abah Trimo untuk hadir dan berbagi inspirasi dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II Majelis Tabligh Muhammadiyah.

​”Saya dan teman-teman matur kepada Abah Trimo, mohon beliau berkenan ikut berbagi pengalaman dan inspirasi dalam Rakernas Majelis Tabligh Muhammadiyah di Batu, Malang, pada 24–26 Oktober 2025,” ujar Fathurr, menunjukkan betapa berharganya pengalaman Abah Trimo bagi kader Muhammadiyah se-Indonesia.

Menara 54 Meter dan Filosofi Sujud

​Sebelum rombongan Majelis Tabligh PP Muhammadiyah kembali ke Yogyakarta, Abah Trimo mengajak para tamu berkeliling Masjid Al Fattah. Mereka diperlihatkan berbagai ikon kebanggaan, termasuk Kiswah Ka’bah yang terpajang di mihrab.

​Puncak kunjungan adalah saat Abah Trimo menjelaskan filosofi desain masjid di menara setinggi 54 meter. “Desain masjid ini terinspirasi dari makna seorang hamba yang bersujud kepada Allah,” jelasnya, menyoroti setiap detail arsitektur yang ternyata mengandung makna spiritual mendalam.

​Di akhir pertemuan, Abah Trimo menyatakan kesiapan untuk berkontribusi dan bahkan mensponsori rencana konsolidasi muballigh dan kemasjidan se-Keresidenan Kediri yang akan diadakan Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, menegaskan komitmennya dalam memperkuat dakwah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *