Scroll untuk baca artikel
BERITA TERBARUKABAR DAERAH

Dialog Dua Dunia: Penari Meksiko Pukau Trenggalek dengan Tarian Dewa Maya Berpadu Gamelan Jaranan

80
×

Dialog Dua Dunia: Penari Meksiko Pukau Trenggalek dengan Tarian Dewa Maya Berpadu Gamelan Jaranan

Sebarkan artikel ini

——– Penari asal Meksiko, Yuliana Mar Orduno (Dok. Istimewa)

TRENGGALEK, AJTTV.COM – Panggung pembukaan Festival Jaranan Trenggalek Terbuka (FJTT) ke-29 pada Minggu (28/9/2025) menjadi saksi pertemuan budaya yang memukau. Penari asal Meksiko, Yuliana Mar Orduno, berhasil menciptakan dialog seni yang menyatukan tradisi kuno Meksiko dan kesenian Jawa Timur, menarik perhatian ribuan penonton di Alun-Alun Trenggalek.

​Yuliana, yang juga seorang peneliti dan movement artist, menampilkan tarian berjudul Quetzalcoatl. Tarian ini terinspirasi dari dewa kehidupan dan kebijaksanaan dalam kebudayaan Maya-Mexica yang ia sebut memiliki kemiripan filosofis dengan barongan atau naga dalam seni Jaranan.

Ocarina dan Gamelan: Harmoni Lintas Benua

​Yang membuat penampilannya istimewa adalah paduan musiknya. Tarian Quetzalcoatl tidak hanya diiringi gamelan Jaranan Jawa Timur yang khas, tetapi juga alat musik tradisional Meksiko, ocarina.

​”Saya menemukan kesamaan antara elemen kuno Meksiko dan seni tradisi Indonesia. Melalui tubuh, musik, dan properti, saya ingin menghadirkan dialog budaya yang menyatukan dua dunia,” ujar Yuliana pada Senin (29/9/2025), yang saat ini menempuh studi Magister Kajian Budaya di USD Yogyakarta.

Kekaguman dan Dukungan “Rumah Jaranan Dunia”

​Partisipasi seniman internasional seperti Yuliana dan koreografer Jerman, Martina Fieirtag, menegaskan posisi FJTT sebagai ajang pelestarian budaya kelas dunia. Yuliana sendiri menyatakan kekagumannya terhadap festival ini.

​“Merawat kesenian itu tugas kita semua. Festival seperti ini sangat penting karena setiap tahun memberi ruang untuk kreasi baru dan memotivasi generasi muda untuk terus menari. It’s the best,” pujinya, dilansir dari Antara.

​Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, menyambut antusiasme ini, menegaskan ambisi daerahnya. “Welcome to Trenggalek Jaranan World. Kami ingin Trenggalek menjadi rumahnya jaranan dunia,” kata bupati.

​Festival Jaranan Trenggalek Terbuka ke-29 akan berlangsung selama tujuh hari penuh, menampilkan pameran seni, parade jaranan, dan berbagai pertunjukan lintas budaya, semakin mengukuhkan Trenggalek sebagai pusat pelestarian kesenian Jaranan di kancah global.

Reporter : Ari / Ayu Np

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *