Scroll untuk baca artikel
BERITA TERBARUKABAR DAERAH

Jalur Utama Geger-Pagerwojo Kritis Akibat Longsor, Kades Geger Desak BPBD Tulungagung Segera Lakukan Penanganan Permanen

3
×

Jalur Utama Geger-Pagerwojo Kritis Akibat Longsor, Kades Geger Desak BPBD Tulungagung Segera Lakukan Penanganan Permanen

Sebarkan artikel ini

Tanah longsor di Dusun Sukorejo, Desa Geger, Kecamatan Sendang, Kabupaten Tulungagung mencapai titik kritis ( Narto Torong ajttv.com)

TULUNGAGUNG, AJTTV.COM – Keterlambatan penanganan bencana tanah longsor di Dusun Sukorejo, Desa Geger, Kecamatan Sendang, Kabupaten Tulungagung, kini mencapai titik kritis. Masyarakat di wilayah kaki Gunung Wilis ini merasa diabaikan. Hingga Kamis malam (24/10), nyaris tidak ada tindakan nyata dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tulungagung dan Dinas Pekerjaan Umum, sementara jalur vital penghubung desa berada di ambang kehancuran.

​Kondisi jalan di Dusun Sukorejo dilaporkan terus tergerus. Upaya penanganan swadaya oleh warga Desa Geger terbukti tidak mampu menahan volume longsor yang kian membesar.

Hujan Deras Menjadi Hantu Teror Warga

​Kekhawatiran warga pecah menjadi amarah dan rasa frustrasi. Hujan deras yang mengguyur wilayah pegunungan terus menjadi teror, mengancam akan memutuskan urat nadi ekonomi tiga desa, termasuk Nglurup dan Pagerwojo.

​”Setiap kali air turun, hati kami seperti diiris-iris. Kalau hujan deras lagi, jalur utama yang menghubungkan Geger dan Pagerwojo ini pasti akan amblas. Kami terisolir, ekonomi kami mati!” tegas Parmi, salah satu warga Desa Geger, dengan nada tinggi.

​Jika jalur ini lumpuh total, ribuan warga terpaksa harus memutar puluhan kilometer melalui rute yang sangat jauh, mengorbankan waktu, tenaga, dan biaya transportasi yang tidak sedikit.

Desakan Keras Kepala Desa: “Dana Desa Tidak Cukup!”

​Merespons krisis ini, Kepala Desa Geger, Jumari, melontarkan desakan keras kepada Pemerintah Kabupaten Tulungagung untuk segera bertindak. Ia menegaskan bahwa masalah longsor ini sudah di luar kemampuan desa.

​”Kami mohon, dari BPBD dan Dinas PU segera turun dan cek lokasi. Jangan tunggu bencana ini menjadi fatal dan memakan korban jiwa baru bergerak. Kami butuh alat berat dan rekayasa konstruksi penahan tebing secepatnya,” ujar Kades Jumari.

​Jumari juga secara gamblang menyatakan bahwa pemerintah desa tidak mampu membiayai penanganan darurat ini.

​”Kami berharap ada penanganan dari Pemkab Tulungagung sebelum longsor mengikis jalan utama. Kami tidak bisa meng-cover dengan menggunakan Dana Desa. Ini jalan utama kabupaten, Pemkab yang harus turun tangan!” pungkasnya, mengakhiri wawancara dengan nada putus asa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *