TULUNGAGUNG, AJTTV.COM – Tradisi nyekar dan berjualan bunga menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Ramadhan dan Lebaran, menggambarkan betapa kaya dan beragamnya budaya di Indonesia.
Selain mendoakan keluarga, tradisi nyekar juga dimanfaatkan untuk merawat dan membersihkan makam. Pantauan ajttv.com di TPU Besuki, Tulungagung terlihat para peziarah tak henti-hentinya berdatangan ke makam keluarganya di sana.
Tri Utami misalnya. Ia rutin berziarah ke makam orang tuanya setiap menjelang Ramadan.
Baca Juga : Kominfo Siapkan Komunikasi Strategis Tangani Disinformasi
Baca Juga : Kapolsek Kalidawir : SOTR Jangan Gunakan Sound Sistem Berlebihan
Meskipun tempat tinggalnya sekarang berada di Desa Serut dekat Kota, namun setiap tahun dirinya selalu nyekar di makam orang tuanya.
\”Ini sudah rutin kita lakukan bersama keluarga Ade kakak keponakan jelang puasa,\” ujar Tri Utam ditemui usai melakukan ziarah, Minggu (10/03/2024).
Selain melafalkan doa untuk almarhum, ia juga melakukan bersih-bersih di makam orangtuanya itu. Tak jarang peziarah membawa bunga dan air untuk disimpan dan disiram di atas makam.
Hal senada diungkapkan Kakak beradik Slamet dan Sumadi warga Gamping Campurdarat yang sengaja datang ke Watulimo Trenggalek. Kedua orang tuanya dimakamkan di Trenggalek. Meski demikian setiap tahun selalu berziarh meski tempat tinggal dan makam yang cukup jauh.
\”Saya tiap tahun, tapi kalau lagi ke Watulimo pasti ke sini dulu. Ini makam kedua orang tua sama kakek-nenek,\” katanya sambil meneteskan air mata.
Reporter : san