FOTO : Gedung KPK
JAKARTA, AJTTV.COM – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan penyidikan kasus dugaan korupsi kuota haji khusus 2024 berjalan menyeluruh, meskipun menghadapi kompleksitas yang tinggi. Penyidik kini fokus menelusuri perbedaan mencolok dalam pembagian kuota antar biro perjalanan haji dan melacak aliran dana dari ratusan travel yang diduga terlibat.
Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, mengungkapkan bahwa penyidik perlu mendalami mengapa ada biro yang menerima kuota “relatif banyak” dan ada yang “relatif sedikit”.
”Itu didalami semuanya. Bagaimana proses mendapatkan kuota itu? Bagaimana adanya dugaan aliran dari para biro perjalanan ibadah haji ini kepada pihak-pihak atau oknum di Kemenag? Nah itu juga didalami,” ujar Budi di Gedung Merah Putih KPK, Rabu (24/9/2025).
Ratusan Biro Terlibat, Mekanisme Penjualan Beragam
Kompleksitas kasus ini diperparah dengan dugaan keterlibatan ratusan entitas. Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, membeberkan bahwa ada sekitar 400 biro perjalanan haji yang menjadi bagian dari perkara ini. Angka yang besar inilah yang membuat proses penyidikan membutuhkan waktu ekstra.
”Itu kan hampir 400 travel yang membuat agak lama. Orang menjadi tidak sabaran, kenapa enggak cepat diumumkan (tersangka),” terang Asep.
Selain jumlah biro yang banyak, perbedaan mekanisme penjualan kuota di tiap-tiap travel juga menjadi tantangan. Asep menegaskan timnya harus memastikan bukti yang didapat betul-betul kuat (firm).
Menghindari Kegagalan, Menunggu Titik Akhir Penerima Uang
KPK saat ini sedang menelusuri secara mendalam ke mana saja uang hasil penjualan kuota tambahan haji ini mengalir. Proses ini dinilai krusial untuk menentukan siapa penerima manfaat terakhir, atau siapa yang “berhentinya di siapa”.
”Kami tidak ingin gegabah dalam hal ini, karena kami ingin melihat kepada siapa saja uang ini kemudian berpindah dan berhentinya di siapa,” tegas Asep Guntur. KPK berkomitmen untuk mengusut kasus ini dari hulu ke hilir demi memastikan keadilan dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan ibadah haji khusus.
Reporter : Rukiyanto












