Tulungagung – Bersama Forkopimda, Kapolres Tulungagung meresmikan Masjid Al-hafidz yang berada di lingkungan Mapolres Tulungagung.
Peresmian masjid Polres Tulungagung hari ini, senin (16/11) ditandai dengan pemotongan pita oleh Kapolres Tulungagung, AKBP Eva Guna Pandia didampingi Bupati Tulungagung Maryoto Bhirowo.
Setelah seremonial peresmian Kapolres mengajak Forkopimda melihat bangunan masjid, yang bisa menampung hingga 200 orang ini.
Sebagai gambaran, masjid ini berlantai marmer dengan ornament arab di dindingnya. Di bagian imam ada mimbar berukiran huruf arab yang terbuat dari kayu jati.
Lalu pembatas antara pria dan wanita juga terbuat dari ukiran kaligrafi kayu. Masjid ini juga dilengkapi dengan AC sehingga jamaah tak khawatir kepanasan dan bisa khusuk beribadah.
Masjid ini menjadi simbol toleransi beragama di Tulungagung,karena Kapolres yang notabene nya adalah nonmuslim, tetapi dirinya tetap mengusulkan pembangunan masjid ini.
“Dulu saat saya masih menjabat sebagai Kasat Lantas (Surabaya red.) ingin membangun masjid jika menjabat sebagai Kapolres, meskipun saya nonmuslim,” kata Kapolres.
Keinginannya untuk membangun masjid akhirnya terwujud saat menjabat sebagai Kapolres Tulungagung ini.
Kapolres menganggap kehidupan toleransi beragama di Tulungagung sangat rukun. Terlihat meskipun berbeda agama, tetapi kehidupan antara sesama tetap rukun, sesuai semboyan Tulungagung “Ayem Tentrem Mulyo lan Tinoto”.
Sebelum dibangun masjid ,para anggota Polres Tulungagung melaksanakan ibadah salat menggunakan sebuah musala kecil yang berada di bagian barat Mapolres. Setelah pembangunan masjid baru ini, bekas musala akan dipergunakan untuk kantor.
Melihat bangunan yang dianggap kurang memadai untuk beribadah, Kapolres lalu mengusulkan untuk menjadikan lapangan tenis yang berada di sebelah timur Mapolres untuk dibangun masjid.
Dengan pembangunan masjid ini, anggota bisa melaksanakan salat Jumat tanpa keluar mapolres. Masyarakat umum juga dipersilahkan untuk menggunakan masjid ini.
Anggaran untuk pembangunan masjid ini sekitar 1,4 miliar. Dana untuk membangun masjid berasal dari sumbangan donatur dan Pemerintah Kabupaten Tulungagung.
“Dari pengusaha, dan Pak Bupati membantu juga,” terang Kapolres.
Tentang pemberian nama Al-Hafidz pada masjid baru ini, Kapolres memaparkan jika Al-Hafidz yang berarti pelindung merupakan gambaran jiwa Polri dalam melindungi masyarakat.
Sementara itu Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo yang hadir dalam peresmian ini mengatakan pembangunan masjid ini dianggap luar biasa. Senada dengan Kapolres, pembangunan ini sebagai gambaran toleransi kehidupan beragama di kota Tulungagung tercinta.
Reporter : okre












