Pedagang keliling mengeluh sepi / Heru ajttv.com
TULUNGAGUNG, AJTTV.COM – Sejak program Makan Bergizi Gratis (MBG) diterapkan di sekolah-sekolah Tulungagung, para pedagang keliling mulai merasakan dampak negatifnya. Nursidik, pedagang siomay mengeluhkan pendapatannya yang menurun drastis. Ia mengaku, sebelum adanya program MBG, para siswa sangat antusias jajan di warung keliling. Namun kini, dagangannya seringkali tidak habis terjual.
Keluhan serupa juga datang dari Bu Tun, pedagang pentol warga Gendingan. “Dulu sebelum ada MBG, anak-anak sekolah ramai jajan. Sekarang tidak lagi, banyak dagangan kami yang tak laku,” tuturnya prihatin,Senin (15/9/2025).
Para pedagang ini memahami tujuan baik di balik program MBG, yaitu untuk memastikan gizi anak terpenuhi. Namun, mereka berharap pemerintah juga memikirkan nasib para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang menggantungkan hidupnya dari berjualan di lingkungan sekolah.
”Kami mendukung program pemerintah, tapi mohon agar regulasi pembagian MBG ini bisa diatur ulang. Seharusnya diberikan setelah jam istirahat atau menjelang pulang sekolah agar kami juga punya kesempatan berjualan,” ujar Nursidik, mewakili rekan-rekannya sesama pedagang.
Mereka berharap ada dialog antara pedagang dan pemerintah daerah untuk mencari solusi terbaik. Pengaturan waktu pembagian MBG yang lebih fleksibel diharapkan dapat membantu para pedagang kecil tetap bertahan di tengah perubahan kebijakan ini.
Reporter : Heru Susanto