Pemain timnas indoensia saat latihan fisik |
AJTTV.com – Evan Dimas mengakui latihan kebugaran mulai dirasakan berat ketika memasuki sesi kedua.
Peningkatan intensitas latihan fisik timnas Indonesia mulai dirasakan pemain di Uni Emirat Arab (UEA).
Sejumlah pemain mulai megap-megap ketika menjalani latihan kebugaran kemarin sebagai persiapan menghadapi lanjutan babak kedua Grup G kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia.
Intensitas ini berbeda dibandingkan ketika pemain menjalani pemusatan latihan (TC) di Jakarta. Saat itu, pemain hanya melakukan latihan kebugaran ringan, karena sebagian besar menjalani ibadah puasa, sehingga tidak mendapatkan asupan gizi dan nutrisi secara ideal.
Dalam latihan di tempat kebugaran pemain menginap, pelatih fisik Lee Jae-hong mulai meningkatkan intensitasnya. Meski hanya berlatih di pusat kebugaran, penggawa Garuda merasakan sesuatu yang berbeda, karena mereka mulai mendapat materi angkat beban dan menarik beban.
Materi itu dibagi menjadi tiga sesi demi meningkatkan kebugaran pemain. Sejumlah pemain mampu mengatasi materi yang diberikan tim pelatih, sedangkan sebagian lainnya berusaha menembus batas kemampuan.
“Ini baru awal, ada beberapa pemain yang bisa melakukannya dengan baik, dan berusaha untuk terus menembus batas-batas kemampuan diri mereka,” tutur Jae-hong dilansir laman resmi PSSI.
Menurut Jae-hong, ia mengapresiasi semangat pemain yang berusaha melampaui keterbatasan mereka. Latihan seperti ini akan dia berikan selama dua hari ke depan.
“Meski mereka kelelahan, saya apresiasi usaha dari mereka untuk bisa menuntaskan tugas yang diberikan. Saya harapkan mereka bisa terus mencapai kemampuam maksimalnya. Karena, saya melihat adanya potensi dari para pemain,” ucap Jae-hong.
Beratnya latihan kebugaran diakui Evan Dimas. Penggawa Persija Jakarta ini mengatakan, intensitas latihan mulai dirasakan berat ketika pemain memasuki sesi kedua, sehingga membuat mereka megap-megap.
“Sesi pertama masih ringan, kedua dan ketiganya, mulai terasa berat. Saya berusaha bagaimana bisa mengatasi keterbatasan diri dengan mengerahkan semua tenaga serta kemampuan saya untuk bisa menarik dan mengangkat beban tersebut,” beber Evan.
Sebelumnya, pelatih Shin Tae-yong sudah menyatakan latihan di pusat kebugaran ini menjadi tahap awal dari programnya di UEA. Tae-yong menginginkan fisik pemain dalam kondisi siap agar dapat mengikuti program yang sudah dia susun.
Peningkatan kebugaran ini disebabkan suhu di UEA tergolong panas yang dapat menguras tenaga pemain. Bahkan suhu malam hari rata-rata mencapai 32 derajat celsius. ( Red )