TRENGGALEK, AJTTV.COM – Pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Bendungan Bagong Trenggalek molor empat tahun dari rencana awal.
Menurut Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Bendungan Bagong Senna Ananggadipa Adhitama, proyek ini awalnya diproyeksi tuntas pada 2022, namun kini diprediksi baru tuntas pada 2026.
Progress pembangunan Bendungan Bagong saat ini baru mencapai 52%.
Salah satu kendala utama yang dihadapi adalah belum tuntasnya proses pembebasan lahan.
“Kendala utama adalah pembebasan lahan, ada yang administrasinya belum lengkap sehingga proses untuk pembayaran juga berulang-ulang termasuk mengumpulkan berkas,” kata Senna, Jumat (7/3/2025).
Masih ada sekitar 70-80 hektare lahan yang belum berhasil dibebaskan, mayoritas di wilayah genangan bendungan.
Senna juga mengungkapkan bahwa beberapa area pembebasan lahan tersebut juga menemukan kendala lain, yakni tumpang tindih kepemilikan antara Perum Perhutani dengan warga setempat.
Pembangunan Bendungan Bagong juga terancam oleh efisiensi anggaran yang diwajibkan oleh pemerintah pusat.
“Apabila proyek Bendungan Bagong terdampak efisiensi maka penyelesaian pembangunan akan kembali molor,” kata Senna.
Bendungan Bagong dibangun di Desa Sumurup dan Sengon, Kecamatan Bendungan, Trenggalek, dengan anggaran sekitar Rp 2,1 triliun.
Proyek ini diharapkan menjadi sistem pengendali banjir di wilayah Trenggalek sekaligus irigasi pertanian dan pariwisata.
Reporter : @Ayu NP