TULUNGAGUNG, AJTTV.COM – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak Keswan) Kabupaten Tulungagung memperpanjang masa penutupan Pasar Hewan Terpadu (PHT) hingga 9 Februari 2025.
Sebelumnya, Disnak Keswan menetapkan penutupan PHT dari 10-25 Januari 2025 untuk memutus mata rantai penularan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
“Meskipun kasus PMK di Tulungagung melandai, kebijakan penutupan PHT diperpanjang,” ujar Kabid Kesehatan Hewan Disnak Keswan Tulungagung, Tutus Sumaryani, Kamis (30/1/2025).
Menurut Tutus, perpanjangan penutupan PHT ini untuk merespons kondisi di daerah sekitar. Salah satu pertimbangan karena daerah sekitar baru melakukan penutupan pasar hewan.
“Jika PHT Tulungagung dibuka, maka dikhawatirkan sapi-sapi dari luar Tulungagung akan masuk, berbaur dengan sapi-sapi milik peternak dan pedagang Tulungagung,” paparnya.
Tutus menambahkan, kasus PMK di Tulungagung relatif lebih terkendali dibanding daerah lain. Hal ini berkaitan dengan capaian vaksinasi sapi di Tulungagung menjadi yang tertinggi di Jawa Timur.
Namun, ada sapi-sapi baru, seperti sapi yang baru dilahirkan dan belum sempat divaksin rawan terkena serangan PMK.
“Kasus daerah sekitar masih cukup tinggi. Sangat berisiko jika sapi-sapi dari luar masuk ke Tulungagung,” tegasnya.
Sejak akhir Desember 2024 sampai 30 Januari 2025, Disnak Keswan mendata ada 123 kasus PMK pada sapi. Saat ini masih ada sekitar 17-20 ekor sapi yang masih dalam proses penyembuhan.
Sementara 10 ekor dipotong paksa dan 3 ekor mati.
“Jadi mayoritas sapi sembuh. Angka kematiannya juga kecil,” sambung Tutus.
Khusus untuk pasar kambing, Disnak Keswan memperbolehkan kembali beroperasi. Ada 8 pasar kambing yang kembali bisa beroperasi, yaitu Pasar Hewan Rejotangan, Karangtalun, Domasan, Bendilwungu, Campurdarat, Karangrejo, Sendang dan Bandung.
Sebelumnya, 8 pasar hewan tersebut juga berhenti beroperasi dari 10-25 Januari 2025.
“Pasar kambing kembali dibuka karena selama ini tidak ada kasus PMK pada kambing. Jika pun ada hanya sporadis dan cepat bisa dikendalikan,” jelas Tutus.
Sebelumnya, Disnak Keswan Tulungagung menerima 10.500 dosis vaksin dan sudah habis disuntikkan. Selain itu, ada vaksinasi mandiri, terutama dari koperasi susu untuk sapi perah milik peternak.
Saat ini, stok vaksin PMK di Disnak Keswan Tulungagung sudah habis, karena sudah didistribusikan ke 7 Puskeswan dan disuntikkan semua.
Rencananya, akan ada kiriman vaksin PMK dari Kementerian Pertanian di pertengahan Februari 2025. Alokasi untuk Jawa Timur direncanakan sebanyak 1,6 juta dosis.
Tutus berharap bisa mendapatkan tambahan 50.000 dosis vaksin PMK.
“Kami usul 50.000 dosis untuk booster maupun ternak-ternak yang masih baru,” tandasnya.
Reporter : Anang