Tulungagung , AJTTV.com – 37 desa di 18 kecamatan yang ada di Kabupaten Tulungagung akan menerima Bantuan Langsung Tunai ( BLT) yang bersumber dari Dana Desa ( DD). Artinya ada sekitar 15 ribu warga yang terdampak Covid- 19, namun belum terakomodir bantuan yang diberikan oleh kementrian sosial (kemensos). Seperti, PKH dan BPNT.
Hal itu disampaikan Bupati Tulungagung Maryoto Bhirowo saat Penyerahan BLT secara simbolis kepada warga Desa Plandaan, Kecamatan Kedungwaru, Jum’at (15/1/2021), di kantor balai desa setempat.
Penyaluran BLT DD di Kabupaten Tulungagung merupakan yang paling cepat dalam penyalurannya, dibandingkan dengan kabupaten/ kota lain.
“Semoga BLT DD bisa dimanfaatkan sebaik mungkin ,\” harap Maryoto.
Akibat Pandemi yang belum diketahui kapan berakhirnya, Maryoto mengakui banyak mempengaruhi berbagai aspek, terutama dari sektor perekonomian masyarakat. Selain pendapatan mereka menurun ada yang terkena PHK.
Maryoto melanjutkan, adapun kriteria yang dapat bantuan ialah, warga yang terdampak Covid- 19, namun belum terakomodir bantuan yang diberikan oleh kementrian sosial (kemensos). Seperti, PKH dan BPNT.
Disinggung mengenai besaran dana, Maryoto menjelaskan, setiap warga yang masuk kriteria akan menerima Rp300 ribu per bulannya.
“Besaranya Rp 300 rb Dan akan diterima selama 12 bulan,” pungkasnya.
Seperti diketahui Pemerintah melalui Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi menerbitkan Permendesa Nomor 6 Tahun 2020 tentang Perubahan Permendesa Nomor 11 Tahun 2020 yang mengatur tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa (DD) Tahun 2020.
Dalam Perpu Nomor 1 Tahun 2020 ditegaskan, pengutamaan penggunaan dana desa adalah dapat digunakan antara lain untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada penduduk miskin di desa dan kegiatan penanganan pandemi Corona Virus Disease 2019 (covid-19).
Warga yang tidak boleh menerima BLT adalah warga yang sudah mendapatkan bantuan dari APBD atau APBN. Misalnya, penerima PKH, BPNT dan lainnya.
Sasaran BLT adalah orang miskin, orang sakit kronis bertahun-tahun, dan orang kehilangan pekerjaan karena pandemi covid-19.
Reporter : Dw