BLITAR, AJTTV.COM – Puluhan petani asal Blitar Selatan menuju Jakarta untuk menemui Presiden Joko Widodo.
Mereka meminta redistribusi tanah seluas 8.000 hektar di sembilan lokasi Blitar Selatan.
Tanah yang diperjuangkan merupakan tanah objek reforma agraria berdasarkan Perpres Nomor 86 Tahun 2018 dan telah digarap selama puluhan tahun.
“Karena kan penguasaan tanahnya sudah puluhan tahun, bahkan ada yang sebelum merdeka sudah dikuasai tetapi belum ada kepastian tentang hak itu,” kata Hadi Sucipto , perwakilan petani.
Baca Juga :Dewan Tulungagung Usulkan Pemberhentian Masa Jabatan Bupati Maryoto Bhirowo
Menurut Hadi Tanah seluas 8.000 hektar tersebar di 9 titik di Wilayah Blitar Selatan. Para petani mengklaim telah menggarap dan menempati tanah tersebut sejak puluhan tahun lalu.
Kini para petani meminta kepastian kepemilikan tanah kepada Pemerintah Republik Indonesia. Mereka berharap di akhir masa jabatan Jokowi, 8.000 hektar tanah itu bisa diredistribusi.
Masyarakat dari Blitar Selatan ini khawatir jika tidak ada program redistribusi maka anak cucu mereka pada masa mendatang tidak dapat menggarap tanah tersebut. Hal itulah yang mendorong para petani asal Blitar Selatan memberanikan diri ke Jakarta untuk bertemu Presiden RI, Jokowi.
“Kami menuntut adanya satu ketegasan secara fakta hukumnya tanah-tanah ini sudah dikuasai sejak dulu kala sampai sekarang ini tetap di kelola masyarakat,” tegasnya.
Baca Juga : Satlantas Polres Kediri Kota Bagi Brosur Operasi Patuh Semeru 2023.
Selama ini, masyarakat yang menggarap 8.000 hektar tanah di wilayah Blitar Selatan juga merasa kurang diperhatikan oleh pemerintah daerah. Maka dari itu mereka berharap dengan langkah ini, kejelasan status kepemilikan tanah bisa terwujud.
“Selama belum ada redistribusi maka anak cucu kami belum jelas bisa menggarap atau tidak,” tutupnya.
Reporter : Hariyanto