TRENGGALEK, AJTTV.COM – Sejumlah ibu-ibu melaporkan ke Polres Trenggalek terkait dugaan arisan bodong yang diduga digelapkan oleh admin arisan berinisial WS. Kerugian yang diduga mencapai Rp 4 miliar.
Menurut salah satu korban, Aning Triwahyuni, arisan tersebut telah berjalan lancar selama lima tahun. Namun, admin arisan tiba-tiba menghilang dan tidak bisa dihubungi.
“Arisan ini sudah berjalan lancar selama lima tahun. Tapi belakangan, admin arisan menghilang, dan banyak member yang belum menerima uang cairan arisan,” ujar Aning.
Arisan tersebut diketahui memiliki sekitar 64 grup dengan sistem menurun, di mana setiap anggota memiliki nominal setoran yang berbeda. Besar dana setiap pencairan bervariasi, mulai dari Rp30 juta hingga Rp75 juta per anggota.
Selain itu, admin arisan juga menawari peserta arisan bisnis investasi lelang dengan iming-iming bunga tinggi. Anggota yang menyetor modal Rp10 juta dijanjikan keuntungan sebesar Rp11,5 juta hingga Rp12 juta per bulan.
Namun, masalah muncul setelah beberapa anggota tidak menerima pencairan dana yang seharusnya mereka dapat. Dalam laporan ke kepolisian, terungkap ada sebanyak 42 orang yang mengaku telah dirugikan dalam kegiatan arisan dan investasi.
“Total kerugian mencapai Rp 4 miliar karena banyak member yang belum mendapatkan haknya,” ungkap Aning.
Kasat Reskrim Polres Trenggalek, AKP Eko Widiantoro, membenarkan adanya laporan dari sejumlah korban terkait dugaan arisan bodong ini. Namun, ia menegaskan bahwa laporan tersebut masih berstatus pengaduan dan saat ini masih didalami.
“Benar, ada beberapa ibu-ibu yang datang ke Polres melaporkan kasus ini. Namun, statusnya masih sebatas aduan dan masih dalam tahap penyelidikan,” kata Eko.
Reporter : @ayu np