Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, pada Kamis (4/12/2025), memastikan proyek pembangunan tanggul bronjong raksasa di aliran Sungai Gedangan, Desa Kertosono, Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek, telah rampung 100 persen/Istimewa
TRENGGALEK, AJTTV.COM – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, pada Kamis (4/12/2025), memastikan bahwa proyek pembangunan tanggul bronjong raksasa di aliran Sungai Gedangan, Desa Kertosono, Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek, telah rampung 100 persen. Peninjauan langsung ini menjadi penanda suksesnya respon cepat Pemprov Jatim terhadap kerusakan infrastruktur akibat banjir besar pada Februari dan Juni 2025.
Proyek ini adalah jawaban atas musibah banjir yang kala itu tidak hanya merusak tanggul dan mengancam permukiman, tetapi juga memutus saluran irigasi vital yang mengairi ratusan hektare sawah.
Infrastruktur Fantastis Demi Swasembada Pangan
Pembangunan tanggul ini digarap menggunakan anggaran APBD Jatim sebesar Rp 15,85 miliar. Fokus utama proyek ini adalah memulihkan fungsi irigasi teknis yang menjadi urat nadi pertanian di kawasan tersebut.
Spesifikasi proyek yang diselesaikan meliputi:
- Tanggul Bronjong Utama: Sepanjang 654 meter dengan ketinggian mencapai 5,5 meter.
- Struktur Penguat: Pembangunan groundsill sepanjang 53 meter dan tiga buah krib setinggi 4 meter.
- Sistem Distribusi Air: Instalasi pipanisasi sepanjang 158,5 meter.
- Tambahan: Pembangunan tanggul bronjong tambahan di Desa Panggul sepanjang 90 meter.
Gubernur Khofifah menegaskan bahwa perbaikan infrastruktur ini krusial untuk cita-cita ketahanan pangan nasional.
”Tidak mungkin swasembada pangan tercapai kalau irigasi teknisnya tidak lancar,” tegas Khofifah di lokasi peninjauan.
Menghidupkan Kembali 240 Hektare Sawah
Pembangunan ini merupakan tindak lanjut dari usulan Pemkab Trenggalek setelah saluran irigasi terputus total. Kerusakan ini sempat mengancam produktivitas pertanian di lima desa, yaitu Gayam, Nglebeng, Panggul, Kertosono, dan Wonocoyo, yang total sawahnya mencapai 240 hektare.
Dengan selesainya tanggul dan sistem pipanisasi, risiko banjir diharapkan dapat berkurang drastis, dan yang terpenting, air kini dipastikan akan kembali mengalir lancar ke sawah-sawah petani.
”Air itu kehidupan. Ini penumbuh kesejahteraan masyarakat,” pungkas Gubernur, optimis bahwa produktivitas petani Trenggalek akan kembali pulih dan meningkat












