Scroll untuk baca artikel
BERITA TERBARUKABAR DAERAH

Remaja di Tulungagung Tewas Tenggelam di Kubangan Bekas Galian Pasir 7 Meter

3
×

Remaja di Tulungagung Tewas Tenggelam di Kubangan Bekas Galian Pasir 7 Meter

Sebarkan artikel ini

Seorang remaja, Haidar Randika (13), ditemukan meninggal dunia setelah tenggelam di sebuah kubangan air bekas galian pasir yang memiliki kedalaman ekstrem / ist

TULUNGAGUNG, AJTTV.COM – Peristiwa tragis menimpa Desa Sambirobyong, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung, hari Jumat (12/12/2025). Seorang remaja, Haidar Randika (13), ditemukan meninggal dunia setelah tenggelam di sebuah kubangan air bekas galian pasir yang memiliki kedalaman ekstrem.

​Menurut keterangan Kapolsek Sumbergempol, Iptu Moh. Anshori, musibah ini terjadi saat wilayah setempat diguyur hujan deras selama kurang lebih dua jam pada Jumat sore.

​Jatuh di Titik Terdalam Saat Berteduh

​Iptu Anshori menjelaskan, korban bersama dua rekannya tiba di lokasi sekitar pukul 13.00 WIB dengan niat awal untuk memancing. Namun, hujan yang tak kunjung reda membuat ketiganya memilih berteduh di tepi kubangan.

​Nahas, di tengah hujan deras tersebut, Haidar terpeleset dan terjatuh ke dalam kubangan air.

​”Korban jatuh di sisi barat kubangan bekas galian pasir. Korban tidak bisa berenang,” jelas Iptu Anshori.

​Kubangan yang ditinggalkan penambang ini memiliki kedalaman yang sangat berbahaya. Di titik jatuhnya korban saja, kedalaman diperkirakan mencapai 5 meter, dan semakin ke tengah (barat) kedalamannya mencapai 7 meter.

​Pencarian Dramatis oleh Warga dan Petugas

​Dua teman korban yang menyaksikan kejadian nahas tersebut langsung panik dan bergegas pulang untuk memberitahu nenek korban. Informasi diteruskan kepada perangkat desa, Polsek Sumbergempol, dan Unit Inafis Polres Tulungagung.

​Orang tua Haidar sendiri tidak berada di tempat; sang ibu bekerja di Malang, sementara ayahnya tengah merantau di luar negeri.

​Petugas gabungan bersama warga setempat segera melakukan pencarian. Setelah lebih dari empat jam pencarian, korban akhirnya ditemukan sekitar pukul 17.20 WIB.

​Korban berhasil ditemukan berkat upaya seorang warga yang terbiasa menjala ikan di lokasi tersebut. Jala yang dilempar ke titik yang sama dengan lokasi jatuhnya korban ternyata tersangkut pada tangan Haidar.

​”Sebelumnya sudah dicari di lokasi korban jatuh tapi tidak ketemu. Setelah satu jam, warga melempar jala dan menyangkut tangan korban,” kata Kapolsek.

​Korban dievakuasi dalam kondisi meninggal dunia dan langsung dibawa ke rumah duka untuk segera dimakamkan. Pihak keluarga menyatakan telah menerima peristiwa ini sebagai musibah.

​Tragedi ini menjadi peringatan keras bagi masyarakat sekitar tentang bahaya tersembunyi kubangan bekas galian tambang, terutama saat musim hujan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *