Mantan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tulungagung, Imam Kambali, S.E., berpulang pada Minggu (7/12/2025) sekitar pukul 15.00 WIB ( Dok. Sekwan DPRD Tulungagung)
TULUNGAGUNG, AJTTV.COM – Panggung politik Tulungagung kehilangan salah satu tokoh paling dinamis dan kontroversialnya. Mantan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tulungagung, Imam Kambali, S.E., berpulang pada Minggu (7/12/2025) sekitar pukul 15.00 WIB. Almarhum mengembuskan napas terakhir di RSUD dr. Iskak Tulungagung setelah sempat dirawat intensif akibat keluhan kolesterol dan asam urat.
Kolega dekat almarhum, Agus Prayitno, saat bertakziah di rumah duka di Sobontoro, menceritakan bahwa kesehatan Kambali menurun dalam dua pekan terakhir.
”Beliau mengeluh sakit kolesterol dan asam urat. Malam Jumat itu saya masih ngobrol dengannya hingga tengah malam. Ia sambat sakitnya di pinggang,” ujar Agus, mengenang interaksi terakhir mereka.
Dari Guru Pinggiran Menuju Gedung Dewan
Perjalanan karier Imam Kambali dikenal penuh liku. Sebelum terjun ke arena politik, Kambali adalah seorang guru yang mengajar di wilayah Tulungagung Selatan. Ia kemudian memilih berhenti mengajar dan sukses membangun bisnis sebagai Penyalur Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI).
Kesuksesan bisnis membawanya tertarik ke dunia politik. Ia memulai karier legislatifnya dengan bergabung bersama Partai Merdeka, dan uniknya, berhasil menjadi satu-satunya calon terpilih dari partai tersebut.
Jejak Kontestasi dan Puncak Karir di Hanura
Ambisi politiknya terus memuncak. Setelah tiga tahun bersama Partai Merdeka, Kambali sempat mencoba peruntungan di internal Partai Demokrat, meskipun kalah satu suara saat berhadapan dengan Trimo dalam kontestasi perebutan Ketua DPC.
Titik balik karier politiknya terjadi saat ia bergabung dengan Partai Hanura. Di bawah kepemimpinannya, Hanura berhasil memperoleh kursi signifikan, yang mengantarkan Imam Kambali menduduki posisi prestisius sebagai Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tulungagung.
Tersandung Kasus Korupsi “Ketok Palu”
Sayangnya, puncak karier Kambali harus berhadapan dengan masalah hukum. Bersama dua wakil ketua DPRD lainnya, ia terjerat kasus korupsi suap “ketok palu” APBD tahun 2014-2018. Kambali ditahan KPK pada Agustus 2022 karena terbukti menerima uang dari mantan Bupati Syahri Mulyo untuk memuluskan pengesahan anggaran.
Pasca menjalani hukuman, almarhum memang kurang aktif di kancah politik karena masalah kesehatan. Namun, semasa hidupnya, Imam Kambali dikenal luas karena kepiawaiannya berpolitik, mulai dari Pilkada hingga Pilkades.
Kepergian “Makde Imam Kambali” ini disambut duka cita oleh beragam kalangan, mulai dari kolega Hanura, anggota DPRD dari berbagai partai, kepala desa (aktif dan purna), hingga para aktivis. Ungkapan “Selamat jalan maestro politik Tulungagung” ramai menghiasi media sosial sebagai penghormatan terakhir.












