Tulungagung , AJTTV.com – Guna menjaga kesehatan dan kebugaran, Kepala Desa Besuki Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung Suharto bersama perangkat desa gowes bareng berkeliling desa , Minggu (17/1/2021) .
“Gowes ini rutin dilaksanakan hampir setiap minggu, tepatnya di hari Minggu , tujuannya adalah untuk menjaga daya tahan tubuh serta meningkatkan imun agar tidak mudah terserang virus corona, mengingat masa pandemi covid-19 masih belumlah usai,” kata Suharto.
Selama perjalanan, Kepala Desa bersama perangkat Desa beberapa kali berhenti sejenak dan menyempatkan untuk menyapa warga sekitar di sepanjang jalan yang dilalui.Suharto melakukan sosialisasi pentingnya Protokol kesehatan agar terhindar dari Covid -19 serta berbagi masker.
“Dengan demikian sudah ikut berpartisipasi dalam meminimalisir penyebaran virus Corona sambil bagi masker ,” ujarnya.
Suharto berharap di tengah pandemi Covid-19 ini, masyarakat harus tetap waspada dengan menerapkan protokol kesehatan 3M yakni mencuci tangan, menggunakan masker dan menjaga jarak.
Sebelumnya Kepala Desa Besuki Ini pernah terpapar virus corona. Selama 10 Hari dirinya berjuang melawan virus dan akhirnya sembuh .Dari situlah Suharto berikrar untuk terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang protokol kesehatan .
Suharto juga menjabarkan, setidaknya, ada lima peran khusus perangkat desa dalam mempercepat penanggulangan Covid-19 di tingkat desa.
Pertama, perangkat desa harus mengolah arus data dan informasi seluruh warganya. Data dan informasi mencakup kondisi ekonomi warga, untuk menjaga kualitas hidup dan kesehatan mereka selama wabah.
Kedua, perangkat desa harus mampu mengelola kendali informasi terkait Covid-19. Jangan sampai mayasarkat cemas dalam menghadapi wabah ini karena ketidakjelasan informasi.
\”Harus bisa menjelaskan dengan baik bahwa penularan dan sebagainya, pencegahan sebagainya kepada masyarakat,\” Imbuh Suharto.
Ketiga, perangkat desa mengambil inisiatif mitigasi dampak sosial dan ekonomi warga. Bagaimana dampak sosial dari kondisi darurat Covid-19 terhadap kegiatan keagaaman hingga kebudayaan.
Misalnya, imbauan untuk sementara waktu menunda kegiatan yang mengumpulkan banyak orang.
Keempat, perangkat desa dapat membuat pranata sosial baru yang sesuai dengan kebutuhan di desa. Hal ini untuk mencegah terjadinya konflik sosial selama pandemi.
\”Contohnya aturan baru dalam menerima tamu, pemakaman, termasuk kegiatan keamaan dan lingkungam. Itu diatur kepala desa yang diputuskan dalam peraturan desa,\”jelasnya.
\”Sehingga tidak terjadi lagi penolakan-penolakan terhadap pemakaman, mereka diberikan pengertian tentang itu,\” lanjutnya.
Terakhir, kata Suharto yang punya latar belakang pendidik (guru) ini , juga penting adalah bagaimana agar perangkat desa itu bisa memberikan informasi terkait Covid-19 setiap hari.
Misalnya dengan membuat grup WhatsApp atau portal resmi desa.
Reporter : Wt
Editor : C sant