Scroll untuk baca artikel
BERITA TERBARUKABAR DAERAH

Tulungagung Gelar Simulasi Gempa dan Tsunami Besar di Pesisir Selatan

8
×

Tulungagung Gelar Simulasi Gempa dan Tsunami Besar di Pesisir Selatan

Sebarkan artikel ini

Latihan gabungan penanggulangan bencana yang diselenggarakan Komando Resor Militer (Korem) 081/Dhirotsaha Jaya bersama Komando Distrik Militer (Kodim) Tulungagung/ ist

TULUNGAGUNG, AJTTV.COM – Respons cepat dan terpadu menjadi kunci dalam menghadapi ancaman bencana alam yang mengintai wilayah selatan Jawa. Hal inilah yang menjadi fokus utama dalam latihan gabungan penanggulangan bencana yang diselenggarakan Komando Resor Militer (Korem) 081/Dhirotsaha Jaya bersama Komando Distrik Militer (Kodim) Tulungagung pekan ini.

​Ratusan personel gabungan dari berbagai instansi—meliputi TNI, Polri, Basarnas, BPBD, hingga relawan Tagana, Damkar, dan PMI—berkumpul di kawasan pesisir Teluk Popoh dan Pantai Sidem, Tulungagung, untuk menguji kesiapsiagaan mereka.

​Latihan yang berlangsung selama lima hari (12-17 Oktober 2025) ini mengusung skenario terburuk: gempa bumi dahsyat diikuti gelombang tsunami setinggi 10 meter yang melanda 90% wilayah pesisir.

Pada hari ketiga simulasi, Rabu (15/10/2025), skenario tanggap darurat diimplementasikan. Meskipun sempat tertunda hingga pukul 13.30 WIB, tim SAR gabungan segera bergerak melakukan penyisiran.

​Fokus pertama adalah muara Sungai Niyama, tempat ditemukannya seorang korban luka patah kaki yang berhasil dievakuasi ke zona aman. Operasi berlanjut ke sepanjang Pantai Sidem, di mana tim harus mengevakuasi satu korban meninggal dunia ke permukiman sebelum diangkut menggunakan ambulans.

​Tantangan alam juga menjadi bagian dari pelatihan. Rencana awal untuk pencarian di laut terpaksa dialihkan dari perairan Pantai Sidem yang berombak tinggi ke Pelabuhan Popoh yang lebih tenang. Di Pelabuhan Popoh, simulasi pencarian berhasil menemukan dua korban meninggal dunia dari perairan, menambah pengalaman nyata bagi tim penyelamat laut.

​Mayor Inf Ismail, Kepala Penerangan Korem 081/Dhirotsaha Jaya, menjelaskan bahwa latihan ini bukan sekadar pelatihan teknis, tetapi implementasi dari Undang-Undang TNI dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP).

​”Tujuan utama kegiatan ini adalah menguji kesiapsiagaan seluruh personel dan perlengkapan. Namun yang terpenting, ini adalah upaya memperkuat koordinasi lintas lembaga. Ketika bencana terjadi, kami harus bertindak cepat, efektif, dan terpadu,” tegas Mayor Ismail.

​Latihan lapangan hari ini ditutup dengan simulasi tahap pemulihan, termasuk evakuasi korban reruntuhan, pembersihan puing, dan pelaksanaan renovasi ringan. Kegiatan ini diharapkan dapat menciptakan Standard Operating Procedure (SOP) bersama yang lebih solid bagi seluruh stakeholder penanggulangan bencana di kawasan selatan Tulungagung.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *