Tradisi malam tirakatan Kemerdekaan RI 17 Agustus masih banyak ditemui di berbagai wilayah di Indonesia |
TULUNGAGUNG , AJTTV.COM – Tradisi malam tirakatan Kemerdekaan RI 17 Agustus masih banyak ditemui di berbagai wilayah di Indonesia.
Malam tirakatan adalah malam tanggal 16 Agustus sebagai rangkaian acara menjelang esok hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
Saat menggelar malam tirakatan, warga biasanya akan berkumpul di balai desa atau rumah tetua setempat untuk mengenang dan mendoakan para pahlawan yang gugur memerjuangkan Kemerdekaan Indonesia.
Di berbagai daerah malam tirakatan juga diwarnai dengan acara mendengarkan kesaksian para sesepuh yang pernah ikut berjuang melawan penjajah. Seperti halnya di RT 04 RW 05 RW 1 Desa Rejoagung Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung , Jawa Timur , Selasa 16 Agustus 2022 malam.
Tirakatan atau renungan juga diisi dengan doa dan napak tilas sejarah perjuangan para leluhur pendiri negeri ini. Sebagai ungkapan syukur kepada Allah SWT atas anugerah kemerdekaan selalu tersedia tumpeng sebagai sajian konsumsi untuk dinikmati bersama yang hadir. Banyak falsafah dan simbol dari nasi tumpeng sebagai sajian acara-acara sakral di negeri ini.
Gunawan salah satu tokoh masyarakat Desa setempat mengatakan Tumpeng merupakan bentuk representasi hubungan antara Tuhan Sang Pencipta dengan manusia sebagai ciptaanNya (Hablum Minallah) dan manusia dengan sesamanya (Hablum Minannas)
Masih kata Gunawan , Nasi tumpeng yang dibuat secara horizontal melambangkan hubungan antar sesama ciptaan Tuhan, sedangkan bentuknya yang mengerucut seperti gunung menandakan kekuasan tertinggi ada pada Kuasa Allah, dan kita sebagai hamba wajib menyembahnya.
Sementara Dedi Kurniawan tokoh agama menjelaskan Sebagai makhluk ciptaan kita wajib bersyukur pada Tuhan Yang Maha Esa dan menjalin kerjasama, hidup berdampingan dengan makhluk ciptaanNya. Macam dan rupa lauk pauk yang tersaji merupakan gambaran bahwa makhluk hidup yang ada didunia ini berbagai karakter dengan berbagai persoalan juga, namun ketika disatukan akan menjadi satu kekuatan yang dasyat.
Arti Tumpeng sendiri menurut Dedi sangat relevan dengan falsafah semangat masyarakat Indonesia yaitu dari katayen meTU kudu MePENG yang punya arti kalau kita keluar harus sunggug-sungguh atau semangat.
Semangat kebersamaan dan gotong royong sudah menjadi ciri khas masyarakat Desa Rejoagung sehingga masyarakat Rejoagung bisa hidup berdampingan dengan berbagai perbedaan. Kondisi alam, beratnya tantangan hidup bisa diatasi karena kesungguhan dan semangat masyarakatnya. Sehingga bisa terwakili oleh falsafah tumpeng, sebagai simbol semangat dan kebersamaan.
Penulis : Zea
Editor : C-sant