Trenggalek – Trenggalek tak hanya dikenal wisata alamnya saja. Namun Ada juga destinasi kuliner yang tak kalah rekomendednya yakni Warung Kopi ndoro bei.
Tempat nongkrong di Trenggalek ini tidak pernah sepi dari pengunjung. Kecuali saat warung libur, baru akan sepi. Warkop Ndoro bei berada 300 meter barat SPBU jarakan tepatnya selatan jalan.
Pendiri warung bernama Mas tomi yang mulai merintis usaha warkop miliknya sejak tahun 1999. Penamaan warkop ini berasal dari sang pendirinya, Pratomo Hadi.
Popularitas Kopi Bubuk Ndilem ini makin menanjak setelah mas Tomi memutuskan konsep warkop sambung silaturahmi. Artinya di warkop ini lebih banyak djadikan sarana diskusi dan musyawarah untuk membangun Trenggalek.
Harga satu cangkir kopi di sini sangat murah, Rp1.500 saja.Sebagai penambah menu, Warung Kopi Ndoro bei juga menyediakan mie goreng , Mie rebus , kopi jae dan aneka makanan tradisional lainya.
Ditanya kenapa memilih kopi Ndilem , Mas Tomi menjelaskan bahwa nama kopi Ndilem memiliki sejarah di Kabupaten Trenggalek.
Di sana, ada area seluas 200 hektare di Kecamatan Bendungan yang kini menjadi tempat agrowisata.
Di dalamnya terdapat kebun dan bekas parbik kopi era Belanda.
Konon, pabrik kopi di sana aktif di masa tahun 1929.Pemilik pabrik kopi itu dikenal bernama Meneer Van Dilem.Pabrik kopi ini berada di kawasan selingkar Wilis.
Maka, nama agrowisata Dilem Wilis diambil dari dua nama tersebut.
Saat di lokasi tersebut kata mas Tomi sekelumit sisa aroma kopi masa lalu dapat ditemui dari bangunan-bangunan tua yang masih berdiri.
Mesin-mesin lama yang dulu dipakai untuk mengolah kopi masih bisa dilihat di tempat itu.
Juga bangunan gudang kopi yang tampak telah dipugar.
\”Karena itulah saya ingin mengingatkan generasi muda, bahwa Trenggalek punya cerita. Sehingga saya kasih nama warung Ndoro bei dengan kas kopi Ndilem \” Ucap Mas Tomi.
Reporter : Eko Purwanto