TULUNGAGUNG (AJTTV.com) – Rumini (28) salah seorang korban muntahan gunung Semeru ditemukan tewas berpelukan dengan neneknya Salamah (70) tahun.
Keduanya tertimbun reruntuhan material rumah yang roboh diterjang muntahan Gunung Semeru.
Muntahan gunung Semeru menyapu rata kediaman mereka di Desa Curah Kobokan, Kecamatan Candipuro, Lumajang Jawa Timur pada Sabtu, 4 Desember 2021.
Dikisahkan dari adik Ipar Salamah, Yassin menuturkan ketika Gunung Semeru meletus, suasana tegang dan panik menyerebak kemana-mana.
“Saat itu jam 14.45 WIB, semuanya masih aman-aman saja, namun suasana berbeda pada jam 15.00 WIB, semua gelap, lampu mati, erupsi sudah terjadi, semua menghitam, saat itu kami di rumah, tidak bisa melihat apa-apa. Hanya bisa berdoa, dan hidup/mati semua hanya di tangan Allah. Hanya kuasanyalah kami bisa selamat atau tidak,” ujarnya saat ditemui relawan Laznas LMI, Susanto, Kamis (9/12/21).
Semua orang berhamburan keluar rumah menyelamatkan dirinya masing-masing. Salamah (70) nenek dari Rumini (28) diduga tidak cukup tenaga untuk menyelamatkan diri karena faktor usia. Sedangkan Rumini dengan tegar dan tak tega meninggalkan neneknya seorang diri di dalam rumah.
“Mereka berdua akhirnya tertindih material bangunan rumah yang roboh. Awalnya rumah bagian belakang yang roboh, saat itu kami masih was-was, soalnya kami ada yang berada di tengah rumah, ada yang di depan rumah. Akhirnya bagian tengah rumah juga ambrol, akhirnyalah Mbk Rumini jatuh tertimpa,” tambahnya.
Sebagaimana diberitakan, Rumini dan neneknya Salamah ditemukan meninggal dunia dengan kondisi saling berpelukan satu sama lain. Jasad keduanya ditemukan oleh tim relawan Badan Rescue (Baret) Nasdem Jember saat melakukan penyusuran korban Gunung Semeru. Hasim sendiri masih berkesempatan menyelamatkan anak dari Rumini dan membawanya ke tempat aman.
Reporter : sst