Kapolres Tulungagung AKBP Taat Resdi saat memberi penjelasan kepada wartawan ( anang yulianto / ajttv.com)
TULUNGAGUNG, AJTTV.COM – Aparat kepolisian berhasil mencegah potensi kerusuhan di Tulungagung. Dua pemuda yang diduga provokator ditangkap tim intelijen Polres Tulungagung, Rabu malam (3/9), sebelum aksi unjuk rasa yang rencananya digelar pada Kamis pagi. Penangkapan ini menjadi kunci sukses polisi meredam massa dan menjaga situasi tetap kondusif.
Kepala Polres Tulungagung, AKBP Taat Resdi, mengatakan bahwa pelaku pertama berinisial CK (27), seorang mahasiswa asal Klaten, Jawa Tengah. CK yang sudah berada di Tulungagung selama tiga hari ditangkap di sebuah hotel. Dari hasil pemeriksaan, ia terbukti mengajak sejumlah warga di sebuah warung kopi untuk bertindak anarkis saat unjuk rasa.
”Pelaku juga terlibat dalam penyerangan Mapolresta Kediri dengan melempar bom molotov,” ungkap Kapolres.
Barang bukti yang disita dari CK antara lain sepeda motor, tas selempang, dan ponsel yang berisi percakapan terkait rencana penyerangan di Kediri dan Tulungagung.
Dari pengembangan kasus, polisi kemudian menangkap pelaku lain berinisial MS (24), warga Jakarta Timur yang tinggal di Kediri. MS diduga berperan menyalakan bom molotov yang dilempar oleh CK. Dari MS, polisi menyita empat kembang api dan ponsel yang berisi percakapan mengenai rencana kerusuhan.
Berkat penangkapan kedua pemuda ini, aksi unjuk rasa yang dijadwalkan di Tulungagung akhirnya ditunda. Menurut Kapolres, koordinator aksi memahami alasan penundaan tersebut demi menjaga keamanan.
Reporter : Anang