TULUNGAGUNG , AJTTV.COM – Peningkatan kasus infeksi demam berdarah dengue (DBD) terus berulang dari tahun ke tahun. Hal itu menandakan masyarakat belum sadar pentingnya pemberantasan sarang nyamuk (PSN) beberapa bulan menjelang musim hujan, sebelum DBD merebak.
Seperti halnya Empat Wilayah di Kabupaten Tulungagung menjadi daerah rawan kasus Demam Berdarah Dengue ( DBD ) .Empat Wilayah tersebut meliputi Kecamatan Tulungagung, Kedungwaru, Boyolangu dan Ngantru.
Empat wilayah ini menjadi daerah yang terdapat kasus DBD tertinggi, dikarenakan keempat kecamatan tersebut merupakan daerah yang padat penduduk.
Menurut Kasi Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Tulungagung Didik Eka pada Selasa (29/10) kemarin menjelaskan , lonjakan penyakit demam berdarah dengue (DBD) biasanya meningkat di akhir tahun seiring perubahan musim yang terjadi.
Menurutnya , pada awal dan akhir tahun merupakan dua fase yang rentang waktu terjadi perubahan musim.
” Pada bulan September kemarin hanya ada tiga kasus , namun jumlah itu meningkat hingga 15 kasus DBD dibulan Oktober , artinya ada trend meningkat ” jelas Didik kepada AJTTV.COM .
Perubahan cuaca masih menurut Didik , sangat mempengaruhi siklus pola hidup nyamuk aides aigepty ,yaitu nyamuk pembawa virus dengue.
Dari data yang tercatat di Dinas kesehatan Tulungagung, pada tahun 2019 mulai bulan Januari hingga Oktober , tercatat ada 886 kasus dan 14 orang diantaranya meninggal dunia.
Jumlah tersebut diperkirakan akan terus bertambah jika tidak diantisipasi dengan melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan 3M-Plus.
Didik menyebut pada 2019 ini merupakan puncak siklus lima tahunan, dimana jumlah kasusnya meningkat tajam jika dibandingkan dua tahun sebelumnya, yakni pada 2017 yang tercatat sebanyak 128 kasus dan 2018 sebanyak 575 kasus.
“Siklus DBD di Tulungagung bisa empat atau lima tahun. Jika dilihat pada tahun 2015 tercatat 919 kasus dan tahun 2016 tercatat 1019 kasus,” paparnya.
Didik Eka menghimbau program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3M Plus perlu terus dilakukan secara berkelanjutan sepanjang tahun khususnya pada musim penghujan . ( Adimas )