TULUNGAGUNG, AJTTV.com – Bed occupancy rate (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit Jawa Timur (Jatim) turun drastis selama penerapan PPKM Darurat. Penurunan ini terjadi di Intensive Care Unit (ICU), BOR isolasi biasa, BOR RS Lapangan, maupun BOR Rumah Karantina.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur, pada tanggal 3 Juli 2021 BOR ICU di Jatim sebesar 78 persen, namun pada 18 Agustus kemarin turun menjadi 59 persen.
Sedangkan BOR Isolasi biasa, dari 81 persen turun menjadi 42 persen. Lalu, BOR di Rumah Sakit Lapangan, dari 69 persen turun menjadi 30 persen. Sementara BOR di rumah karantina, dari 50 persen turun menjadi 22 persen.
“Dengan tren penurunan BOR tersebut, maka saat ni BOR ICU, Siolasi Biasa, RS Lapangan dan Rumah Karantina Jatim sudah di bawah standar WHO 60 persen,” ujar Anggota Satgas Kuratif Covid-19 Jatim, dr Makhyan Jibril.
Saat ini, untuk kasus aktif Covid-19 di Jatim berjumlah 27.827. Pasien Covid-19 yang sudah sembuh sebanyak 309.764. Untuk pasien Covid-19 yang meninggal dunia berjumlah 25.851.
Sementara itu Bupati Tulungagung Maryoto Birowo mengatakan per 18 Agustus lalu tingkat Bed Ocuppancy Rate atau keterisian tempat tidur, baik ICU maupun isolasi sudah di angka 50 persen. Capaian ini sudah lebih baik dibanding akhir Juli lalu yang masih di level 70-80 persen.
Menurut Bupati BOR bisa turun signifikan didukung angka kesembuhan kasus yang lebih tinggi dibanding kasus baru.
Maryoto merinci BOR ICU di RSUD dr. Iskak dan RS Bhayangkara terisi 50 persen dari 76 bed yang disediakan. Sementara BOR isolasi terisi 38 persen dari 901 bed yang tersedia.
“Harapan kita Minggu depan Tulungagung bisa turun ke level 3.” Harap Maryoto Bhirowo.
Meski tren kasus mengalami penurunan, masyarakat Tulungagung dihimbau untuk terus menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Reporter : Miko