Tulungagung – Sidiq, warga Desa Tapan kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung sudah beberapa kali menggratiskan dagangannya untuk anak-anak yatim piatu sejak 10 tahun lalu. Tapi, jangan dikira Sidiq adalah pengusaha kaya. Ia hanya pedagang Somay dengan penghasilan tidak lebih dari 100 ribu per hari di kota Tulungagung.
Kepada AJTTV.com ia bercerita, ketika mulai berjualan somay dan gorengan lain di awal 2010 ia terharu melihat anak-anak yatim piatu yang tidak bisa njajan seperti anak lain seumurannya. Ia sempat berdiskusi dengan istrinya soal hal ini. Ia bercerita, ada satu pesan dari saudaranya yang ia pegang teguh sampai hari ini.
“keluarga saya bilang, kalau mau menggratiskan (untuk) anak yatim, jangan buat mainan. Biasanya saya kasih siomay goreng. Kalau pas habis, terserah anaknya (mau apa) saya kasih,” ujarnya.
Ketika menggratiskan, ia juga tak punya persyaratan “neko-neko”. Ia bahkan tidak membatasi berapa jatah gratis untuk anak yatim piatu .Ia mengenang, sempat dalam sehari ada 50-an anak yatim yang ia beri gorengan gratis sampai-sampai pulang tanpa membawa uang.
Seperti yang dia lakukan hari ini Jumat (17/07/2020). Sidiq membagikan seluruh dagangannya untuk anak yatim duafa di Al Azhar Kedungwaru .
” Iya mas, meskipun cuma somay semoga membuat mereka bahagia ” ucapnya.
Dari pantauan AJTTV.com ,puluhan anak yatim berjajar rapi menunggu antrian somay dari sidiq.
Sidiq mengaku, penghasilannya berkurang drastis saat pandemi. Sebelumnya bersama istri dia mengaku berjualan di sekolah.
Namun setelah ada Pandemi Covid -19 , Sekolah melakukan kegiatan belajar dari rumah. Sehingga sidiq harus berjualan keliling dari satu kampung ke kampung lainya.
“Saat pandemi Covid, malah cuman 60 – 100 ribu. Gak mesti. Gak tentu. Turun. Sekarang sekolah libur. Sekarang jalan-jalan juga sulit. Gang-gang banyak ditutup. Saya mau lewat, ternyata disuruh keluar. Pulang. Juga pernah disuruh Satpol PP pulang (waktu malam),” katanya.
Ia yakin, manusia tidak boleh terus berada dalam posisi tangan di bawah. Meskipun ia dalam kondisi serba kekurangan, ia merasa juga harus berbagi.
Ia sering terharu ketika ada orang yang tidak ia kenal tiba-tiba memberikan bantuan kepadanya saat berjualan. Ia mengatakan, menggratiskan dagangan untuk anak yatim piatu adalah upayanya menjadi bermanfaat di dunia
Reporter : Widya
Editor : C sant