AJTTV.com – Koordinator Tim Pakar yang juga juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito, Sabtu (19/6), mengkonfirmasi bahwa ia telah terjangkit virus corona.
“Saya ingin menginformasikan terkait dengan kondisi kesehatan saya. Seperti yang diketahui dalam beberapa minggu terakhir, saya melakukan kunjungan kerja ke beberapa daerah yang mengalami lonjakan kasus COVID-19 cukup tinggi, seperti Kudus dan Bangkalan,” demikian petikan pernyataan tertulisnya.
Ditambahkannya, hasil uji swab antigen pada hari Jumat (18/6) menunjukkan ia positif terjangkit COVID-19. “Selanjutnya untuk mengkonfirmasi hasil swab antigen, saya kemudian melakukan swab PCR dan hasilnya saya terima hari ini, yaitu positif COVID-19.”
Namun ia tidak merinci varian virus corona yang dideritanya dan tidak menjawab permohonan konfirmasi yang ditanyakan VOA melalui pesan teks.
Siaran pers yang dikeluarkan Satgas Penanganan COVID-19 menggarisbawahi sikap positif Wiku akan kondisinya saat ini dan rasa optimisnya bahwa ia akan segera sembuh.
“Seperti yang saya sampaikan, saya melakukan perjalanan dinas ke berbagai daerah dan secara disiplin mematuhi protokol kesehatan. Terdapat kemungkinan saya terpapar saat melakukan kegiatan tersebut, saat daya tahan tubuh mengalami penurunan karena kelelahan,” ujarnya.
Ingatkan 3M
Lebih jauh Wiku mengatakan telah meminta kepada mereka yang sempat melakukan kontak erat dengannya untuk melakukan tes antigen sebagai upaya uji medis dan pelacakan.
Ia juga meminta masyarakat benar-benar mematuhi protokol kesehatan 3M, yaitu memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Ia menilai hal ini sangat penting “karena siapa pun dapat tertular COVID-19 dan hanya dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan, kita dapat mencegah diri dari penularan COVID-19.”
Lonjakan kasus virus corona kembali terjadi di Tanah Air, terutama di beberapa daerah, seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Kepulauan Riau, dan Banten. Hari Sabtu (19/6) tercatat ada 12.906 kasus baru, menambah jumlah kasus aktif menjadi 1.976.172 kasus. Lebih dari 54 ribu orang telah meninggal dunia akibat virus mematikan ini.
Sumber : voaindonesia.com