TULUNGAGUNG , AJTTV.COM – Pemerintah kini menganjurkan semua warga yang sehat dan sakit untuk memakai masker, terutama saat terpaksa harus keluar rumah. Hal ini sebagai upaya pencegahan terhadap virus corona yang terus penyebarannya makin meluas.
Namun kenyataannya, masih ditemukan warga yang beraktivitas di luar rumah tanpa menggunakan masker. Alasan warga beragam, mulai dari masker ketinggalan di rumah, masker sulit didapat, tidak tahu aturan wajib bermasker, hingga tak sedikit yang sudah tahu aturan itu, tapi tetap tidak menggunakan masker.
Seperti yang terjadi di Pasar Ngemplak Kamis (21/05/2020), masih banyak masyarakat dan penjual pasar yang masih tidak paham tentang pentingnya menggunakan masker untuk mencegah Covid-19. Tidak sedikit pula yang mengeyel untuk tidak mengenakan masker.
Beruntung ,saat dilakukan Rapid test dari 28 orang semuanya nonreaktif.
Begitu pula di area Jembatan Ngujang II , Petugas melakukan Rapid test terhadap 30 orang , yang semuanya menunjukkan hasil nonreaktif.
Salah satu warga yang sedang berbelanja di pasar, Sugito mengatakan, alasannya tidak memakai masker karena memang jarang keluar rumah. Untuk kali ini ia mengaku sedang terburu-buru jadi tidak sempat memakai masker.
“Iya ini Mas, tadi keburu-buru, lagian saya juga jarang keluar rumah, kalaupun keluar cuma ke pasar. Tidak takut [virus corona], biasa aja sih, toh juga tidak ada apa-apa kan nyatanya,” ucapnya.
Wakil Juru Bicara Gugus Tugas, Galih Nusantoro mengatakan Sangat penting untuk tahu kemudian peduli terhadap diri sendiri dan lingkungan sekitar. Masyarakat punya andil dalam memutus rantai penyebaran Covid-19 dengan langkah kecil seperti memakai masker.
Galih menuturkan prosentase ketidakpatuhan warga untuk memakai masker mencapai 50 persen.
” Nantinya Gugus Tugas akan mendorong peraturan yang mewajibkan penggunaan masker selama pandemi virus corona.” Ungkap Galih.
Sebagai catatan ,. Dalam dua hari, Gugus Tugas telah melakukan rapid test terhadap 448 orang warga.
Dari jumlah itu, empat orang reaktif. Dari empat orang itu, satu orang berasal dari Kabupaten Trenggalek.
Artinya dari seluruh sampel itu hanya ada 3 warga Tulunggaung yang reaktif.
Jika diprosentase angkanya hanya 0.67 persen.
Reporter : Ahmad so
Editor : C sant