Foto yang dirilis 21 April 2021 kapal selam KRI Nanggala 402 berangkat dari pangkalan angkatan laut di Surabaya. KRI Nanggala-402 dibuat tahun 1977 di Howaldtswerke Deutsche Werft (HDW) Jerman. (Handout/Indonesia Military/AFP) |
AJTTV.com – Tim SAR gabungan terus melakukan operasi pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang kontak sejak Rabu (21/4/2021). Guna memaksimalkan proses pencarian kapal-kapal dari pihak negara sahabat pun didatangakan, dan akan difokusken pencarian berdekatan dengan KRI Rigel.
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Yudo Margono menjelaskan kapal-kapal yang nantinya akan ditempatkan dekat sekitar 10 mil dengan KRI Rigel yakni, kapal MV Swift Rescue milik Singapura yang diprediksi tiba pukul 23.00 WITA nanti.
“Untuk kapal yang memiliki perlengkapan seperti Swift Sescue milik Singapura dengan ROV yang menjangkau kedalaman 900-1000 meter, nanti akan kita tempatkan dekat dengan KRI Rigel,” kata Yudo saat konferensi pers, Sabtu (24/4/2021).
Sementara kapal lainnya seperti, HMAS Ballarat serta HMAS Sirius milik Australia sudah memulai pencarian sejak kemarin. Dari sekitar area lokasi pencarian pun kapal milik Australia ini berhasil deteksi sinyal sonar.
“Dari Australia kita tempatkan di dekat (KRI Rigel), karena mereka memiliki kemampuan untuk mendeteksi dibawah air. Namun hanya menemukan kontak sonar saja. Jadi harus ditindak lanjuti KRI Rigel,” terangnya.
Pada kesempatan yang sama, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan tim akan terus melakukan pencarian. Sampai saat ini, tim berhasil menemukan sejumlah serpihan di sekitar lokasi sekitar area utara Perairan Utara Pulau Bali.
Namun demikian, Tim meyakini benda tersebut merupakan komponen kapal selam buatan Jerman itu. Hadi pun berharap, tim bisa segera menemukan komponen kapal lainnya yang bisa dijadikan sebagai bukti-bukti otentik keberadaan kapal.
“Mari kita bersama-sama mendoakan supaya proses dari pencarian ini terus bisa dilaksanakan dan bisa mendapatkan bukti-bukti yang kuat seperti yang dikatakan Kasal. Saya mohon doa restunya dari rakyat Indonesia,” pintanya.
Sebagai informasi, Operasi SAR ini melibatkan bantuan dari beberapa negara tetangga di Indonesia seperti Malysia dan Singapura. Selain itu, Polri juga ikut membantu pencarian ini dengan mengerahkan kapal-kapal polairud.
“Dari TNI serta institusi lainnya seperti Polri, dan negara sahabat turut mencari,” ungkapnya.
Reporter: Bachtiarudin Alam
Sumber: Merdeka