TULUNGAGUNG , AJTTV.COM – Jumlah penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas II b Tulungagung melebihi kapasitas. Saat ini jumlah narapidana dan tahanan yang ada sebanyak 736 orang dimana 60 persennya terdiri dari tahanan dan napi kasus narkoba .Padahal untuk kelayakannya daya tampung Lapas tersebut hanya 456 orang. Akibatnya jumlah penghuni di tiap selnya bertambah dua kali lipat dari kapasitas semestinya.
Menurut Kasi Trantib Lapas Klas II b Tulungagung, Agus Mulyono Jumat ( 28/02 ) menjelaskan , terdapat dua ukuran untuk mengetahui kapasitas penghuni lapas, yakni melalui luas tempat tidur, dan luas kamar sel.
Secara luas tempat tidur, kapasitas lapas ini maksimal menampung 250 orang. Sedangkan berdasar luas kamar sel seharusnya jumlah penghuni maksimal 456 orang. “Jadi baik secara luas tempat tidur dan luas kamar sel Lapas Tulungagung mengalami overload. Namun Kondisi merata juga terjadi di rutan di seluruh Jawa Timur ” terangnya.
Masih menurut Mulyo , terdapat 7 blok dengan jumlah sel sebanyak 46 kamar di Lapas .Di tahun 2019 lalu lapas 2 B Tulungagung meskipun sudah mendapat bantuan penambahan bangunan dua sel dari Pemkab setempat untuk memperluas daya tampung , namun jumlah tersebut dirasa masih kurang dengan kondisi penghuni saat ini.
Baca Juga : tebus-kesalahan-atas-kematian-10-siswa-alasan-3-tersangka-susur-sungai-sempor-tolak-penangguhan-penahanan
Hal ini juga berpengaruh pada penghuni lapas .Untuk itu pihaknya akan tetap memaksimalkan Pengelolaan layanan agar tidak terganggu.
” Meskipun kondisinya mengalami overload , namun pihak lapas memastikan layanan terhadap para narapidana dan tahanan tidak terganggu.” Imbuhnya.
Selain mempunyai layanan bantuan hukum, di lapas ini juga tersedia layanan kesehatan, layanan pelatihan dan ketrampilan, serta layanan kebersihan kamar. Pihak lapas juga menggandeng sejumlah instansi lain untuk menyediakan layanan bagi narapidana dan tahanan.
Berbagai kegiatan lainnya yakni bekerjasama dengan Dinas Arsip dan Perpustakaan untuk menyediakan layanan kepustakaan, dan juga kampus untuk layanan keagamaan.
Reporter : Ahmad so
Editor : C – Sant
