Ilustrasi pembelajaran tatap muka. (AP/Dita Alangkara) |
AJTTV.com – Kasus penularan covid-19 terjadi di sedikitnya lima sekolah dasar di Kota Solo setelah dua bulan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) berlangsung. Pemerintah Kota (Pemkot) Solo langsung menghentikan PTM.
“Kasus positif hanya ditemukan di lima SD dengan total 47 kasus. Temuan itu ditindaklanjuti dengan pemberitahuan kepada kepala sekolah untuk melakukan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) lagi bagi sekolah-sekolah tersebut,” kata Ketua Pelaksana Harian Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Solo, Senin (18/10).
Awalnya, tim surveilas mendapati sepuluh kasus di lima sekolah. Empat kasus di SD Kristen Manahan. Kemudian SD Danukusuman dan SD Semanggi Lor masing-masing dua kasus, SD Al-Islam Jamsaren dan SD Negeri Mangkubumen Kidul masing-masing satu kasus.
Dari sepuluh kasus awal tersebut tim surveilance kemudian melakukan penelusuran kontak (contact tracing) 283 murid dan guru. Dari tracing tersebut ditemukan 28 kasus positif di SD Kristen Manahan, 9 kasus di SD Danukusuman, dan satu kasus di SD Negeri Mangkubumen Kidul.
“Untuk dua SD yang lain laporannya belum masuk ke kami,” katanya.
Ahyani menjelaskan PTM dihentikan sementara selama dua pekan. Namun jika tim surveilans masih menemukan kasus tambahan setelah contact tracing, sekolah yang bersangkutan harus menghentikan PTM hingga sebulan.
“Ini jadi bahan evaluasi kita semua,” kata pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Solo itu.
Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Kota Solo, Siti Wahyuningsih menambahkan hampir separuh dari kasus tersebut merupakan warga Klaten, Karanganyar, dan Sukoharjo yang menjalani sekolah di Solo. Pemerintah Kota (Pemkot) Solo akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah tersebut untuk melakukan pengawasan lanjutan.
“Untuk anak-anak yang tinggal di Solo, kami akan cek kondisi rumahnya,” katanya.
Murid diperkenankan menjalani isolasi mandiri jika kondisi rumahnya dinilai layak. Namun jika rumahnya terlalu kecil atau tidak memungkinkan untuk menjalani isolasi mandiri, murid tersebut diminta untuk menjalani isolasi di fasilitas isolasi terpusat di Asrama Haji Donohudan, Boyolali.
Ning, sapaan akrabnya, mengingatkan agar semua sekolah tetap menjaga protokol kesehatan dengan ketat selama berada di lingkungan sekolah. Tak hanya itu, ia juga meminta agar guru, murid, dan orang tua menjaga prokes selama berada di rumah.
“Ingat masker, dan jaga jarak. Tidak hanya di sekolah, tapi juga di rumah dan tempat-tempat umum,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Solo itu.
Sumber : cnnindonesia.com