Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
BERITA NASIONALBERITA TERBARU

Putin Siap Hadir di KTT G20 Indonesia, Dubes Rusia: Banyak yang Ingin Mengusir Kami!

57
×

Putin Siap Hadir di KTT G20 Indonesia, Dubes Rusia: Banyak yang Ingin Mengusir Kami!

Sebarkan artikel ini

Warning: Attempt to read property "post_excerpt" on null in /var/home/ajttvcom/public_html/wp-content/themes/wpmedia/template-parts/content-single.php on line 113
Example 468x60
Putin Siap Hadir di KTT G20 Indonesia

JAKARTA , AJTTV.COM – Presiden Rusia Vladimir Putin direncanakan menghadiri KTT G20 yang diselenggarakan oleh Indonesia akhir tahun ini.

Beberapa anggota G20 menyerukan agar Rusia dikeluarkan dari kelompok tersebut.

Example 300x600

“Tidak hanya G20, banyak organisasi mencoba untuk mengusir Rusia…. reaksi Barat benar-benar tidak proporsional,” kata duta besar Lyudmila Vorobyova pada konferensi pers pada hari Rabu seperti dilansir Reuters.

Amerika Serikat dan sekutu Baratnya sedang menilai apakah Rusia harus tetap berada dalam kelompok ekonomi utama Kelompok Dua Puluh (G20) setelah invasinya ke Ukraina, sumber yang terlibat dalam diskusi mengatakan kepada Reuters.

AS dan sekutu Baratnya sedang mempertimbangkan untuk mengeluarkan keanggotaan Rusia dalam kelompok G20 atas invasinya ke Ukraina. Hal tersebut dikatakan oleh sejumlah sumber yang terlibat dalam diskusi “pemecatan” Rusia dari keanggotaan G20. Namun, setiap usulan untuk mengeluarkan Rusia kemungkinan akan secara langsung diveto oleh sejumlah negara dalam G20 seperti China, India, Arab Saudi.

Sejauh ini, Rusia telah menghadapi serangkaian sanksi internasional yang dipimpin oleh Barat yang bertujuan untuk mengucilkannya dari perekonomian global. Salah satu sanksi tersebut secara khusus menutupnya dari sistem bank global SWIFT dan membatasi transaksi oleh bank sentralnya.

“Ada diskusi tentang apakah pantas bagi Rusia untuk menjadi bagian dari G20,” kata sumber senior dari kelompok G7. “Jika Rusia tetap menjadi anggota (G20), itu akan menjadi organisasi yang kurang berguna,” kata sumber tersebut sebagaimana dilansir Reuters, Rabu (23/3/2022).

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan menanggapi pertanyaan apakah Presiden AS Joe Biden akan bergerak untuk mendorong Rusia keluar dari G20 ketika dia bertemu dengan pemimpin NATO.

“Kami percaya bahwa itu tidak bisa menjadi bisnis seperti biasa untuk Rusia di lembaga-lembaga internasional dan dalam komunitas internasional,” ujar Sullivan.

Sullivan menuturkan, AS berencana untuk berkonsultasi dengan sekutunya sebelum pernyataan lain dibuat. Seorang sumber dari Uni Eropa secara terpisah mengonfirmasi diskusi tentang status Rusia pada pertemuan G20 mendatang, yang presidensinya saat ini dipegang Indonesia.

“Sudah sangat jelas bagi Indonesia bahwa kehadiran Rusia pada pertemuan tingkat menteri yang akan datang akan sangat bermasalah bagi negara-negara Eropa,” kata sumber tersebut.

Dia menambahkan bahwa tidak ada proses yang jelas untuk mengucilkan suatu negara. Pada Selasa (22/3/2022), Polandia menyarankan kepada pejabat perdagangan AS untuk menggantikan Rusia dalam kelompok G20 dan bahwa saran tersebut telah menerima “tanggapan positif.”

Juru Bicara Kementerian Perdagangan AS bertutur, telah digelar “pertemuan yang baik” antara Menteri Pengembangan Ekonomi dan Teknologi Polandia Piotr Nowak dengan Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo.

“Dia (Raimondo) menyambut baik pandangan Polandia tentang sejumlah topik, termasuk operasi G20. Tetapi tidak menyatakan posisi atas nama Pemerintah AS sehubungan dengan proposal G20 Polandia,” kata juru bicara tersebut.

Sumber dari kelompok G7 mengatakan, tampaknya tidak mungkin bagi Indonesia yang saat ini memimpin G20, atau anggota seperti India, Brasil, Afrika Selatan, dan China, akan setuju untuk mengeluarkan Rusia dari G20.

Seorang pejabat negara anggota G20 di Asia mengatakan, tidak mungkin untuk mengeluarkan Rusia dari keanggotaan G20 kecuali Moskwa memutuskan untuk keluar dengan senditinya.

“Tidak ada prosedur untuk mencabut Rusia dari keanggotaan G20,” ujar sumber tersebut.

Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, sumber itu menambahkan, jika negara-negara G7 justru melewatkan pertemuan G20 tahun ini, itu bisa menjadi sinyal kuat bagi India.

Sejauh ini, India telah menarik kemarahan beberapa negara Barat atas kegagalannya untuk mengutuk invasi Rusia dan mendukung tindakan Barat terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin.

Pertemuan Presidensi G20 Indonesia tahun 2022 akan terdiri dari lima pertemuan, di antaranya KTT G20 2022, 19 pertemuan tingkat menteri, 7 pertemuan deputi/ Sherpa, 70 pertemuan working group, dan 51 pertemuan engagement group.

Indonesia pun merupakan negara berkembang pertama yang diamanatkan memegang Presidensi G20.

Pemerintah menyatakan Presidensi G20 menggelar lebih dari 150 pertemuan yang digelar di 19 kota, akan membantu menciptakan sekitar 33.000 lapangan kerja.( Red )

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *