Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
BERITA TERBARUKABAR DAERAH

Ronda Malam – Bakar Kayu Depan Rumah Cara Warga Tulungagung Tangkal Pagebluk

81
×

Ronda Malam – Bakar Kayu Depan Rumah Cara Warga Tulungagung Tangkal Pagebluk

Sebarkan artikel ini

Warning: Attempt to read property "post_excerpt" on null in /var/home/ajttvcom/public_html/wp-content/themes/wpmedia/template-parts/content-single.php on line 113
Example 468x60
 Warga Desa Sawo Campurdarat saat ronda malam

TULUNGAGUNG , AJTTV.COM – Wabah pilek dibarengi wabah (pagebluk) corona/covid 19 membuat Sebagian masyarakat melakukan Ritual Jawa dengan cara Membakar Kayu Di Depan Rumah.
Selain membakar kayu (Diyangan_red) masyarakat juga melakukan ronda malam.

Pemandangan tersebut salah satunya terlihat di RW 04 Dusun/ Desa Sawo, Campurdarat , Tulungagung.

Example 300x600

Tokoh masyarakat Desa Sawo Sarik mengungkapkan bahwa tradisi Pelkudukan sama dengan tradisi Daleman yang orang Jawa dulu sering lakukan. Kayu dibakar saat waktu magrib tiba dan dibiarkan begitu saja hingga hari esok, mati dengan sendirinya.

“Zaman dulu pagebluk bisa hilang dengan cara Pelkudukan ini. Kita berikhtiar bersama, selain penerapan prokes, kita juga mencoba tradisi yang dulu pernah ada,” ujarnya kepada wartawan.

Tradisi Pelkudukan dulu diyakini bisa mengusir pagebluk atau wabah penyakit. Adanya pandemi COVID-19 mengingatkan masyarakat kembali ke tradisi yang hampir punah ini. Kini masyarakat Sawo melakukan tradisi ini.

Tidak hanya bakar kayu, tapi juga diiringi doa bagi pemilik rumah. Doa agar kita selamat dari mara bahaya termasuk pandemi COVID-19 ini,” tambahnya.

Untuk kayu yang dibakar, kata Sarik , tidak ada standarnya. Dirinya pun mengambil kayu sisa- sisa didekat rumah warga.

“Kayu bakar apa saja. Yang penting doa kepada Tuhan agar selamat. Ini dilakukan secara individu jadi tidak ada kerumunan,” tambahnya.

Meski begitu, kata Sarik, untuk selamat di masa pandemi ini, dirinya juga mengingatkan warga agar tidak lupa dengan protokol kesehatan yang ketat. Seperti menggunakan masker, mencuci tangan dan tidak berkerumun.

“Tradisi tetap dijalankan. Tapi protokol kesehatan ya harus terus dilakukan. Karena kita mencoba tradisi baru dengan protokol kesehatan ini. Tradisi hidup bersih dan selalu menjaga kesehatan,” pungkasnya.

Hal sama terlihat di Dusun Mbulu Desa Tanggul welahan Kecamatan Besuki , Tulungagung.

Dedik Santoso warga setempat mengatakan setiap malam warga melakukan ronda dengan alasan untuk mengusir wabah.

Warga pun berharap agar wabah COVID-19 di Indonesia segera teratasi dan kehidupan kembali normal.

Sementara itu Kepala Desa Tanggulwelahan Suhadi membenarkan adanya giat ronda di wilayahnya.

“Kendati telah melakukan ritual saya selaku kepala desa mengimbau semua warga untuk mematuhi instruksi dari pemerintah terkait PPKM Level 4 sebagai upaya pencegahan penularan virus corona.” Pungkasnya.

Reporter : Bondet

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *