Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
BERITA TERBARUKABAR DAERAH

Tulungagung Turun Level 2 PPKM , Pemkab Kejar herd immunity

88
×

Tulungagung Turun Level 2 PPKM , Pemkab Kejar herd immunity

Sebarkan artikel ini

Warning: Attempt to read property "post_excerpt" on null in /var/home/ajttvcom/public_html/wp-content/themes/wpmedia/template-parts/content-single.php on line 113
Example 468x60
Bupati Tulungagung, Drs Maryoto Birowo, MM

TULUNGAGUNG , AJTTV.com – Kementerian Dalam Negeri menetapkan Tulungagung berada di Level 2 Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Hal ini dikarenakan capaian vaksinasi masyarakat umum telah mencapai 64,63 persen. Sedangkan kelompok lansia telah mencapai lebih dari 54 persen.

Example 300x600

Pemkab Tulungagung kini berusaha untuk secepatnya turun level 1 dengan Syarat vaksinasi lansia harus mencapai 60 persen.

Sedangkan untuk vaksinasi masyarakat umum mencapai 70 persen. Dengan percepatan vaksinasi yang dilakukan selama ini, target bisa dicapai dalam dua minggu.

Kini Pemkab Tulungagung mengejar kekebalan kelompok (herd immunity) sebelum Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru).

Bupati Tulungagung, Drs Maryoto Birowo, MM mengatakan secara dejure penetapan level dua pada Senin (29/11/2021) . Namun secara defacto, status level dua ini sudah terjadi seminggu sebelumnya. Saat itu, vaksinasi Covid-19 untuk lansia di Tulungagung yang selama ini menjadi kendala, bisa melewati angka 40 persen dari target yang ditetapkan.

“Kami tidak mengendorkan vaksinasi. Kami terus genjot vaksinasi, agar bisa turun level ” terang Bupati.

” Jika percepatan selama ini tetap dijalankan, dua minggu ke depan indikator level satu bisa kita capai,” ujar Maryoto.

Lebih jauh, Bupati Maryoto juga menekankan, capaian level PPKM bukan menjadi target utama. Sebab saat ini Pemkab Tulungagung mengejar herd immunity dari proses vaksinasi. Perhatian secara khusus ditujukan pada Nataru.

“Yang kami kejar adalah herd immunity. Jangan sampai vaksinasi kita rendah, sementara ada pergerakan warga saat Nataru. Takutnya pasca Nataru ada lonjakan kasus,” tutur Drs Maryoto.

Sebelumnya, capaian vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Tulungagung, terutama kelompok lansia menghadapi kendala. Salah satunya data jumlah lansia dari pemerintah pusat ternyata lebih tinggi dibanding data di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil). Data dari pusat mencapai lebih dari 133.000 jiwa, sedangkan di Dispendukcapil sekitar 117.000 jiwa.

Kendala lainnya, data vaksinasi manual ternyata tidak sama dengan yang terunggah di dashboard KPCPEN. Meski demikian berbagai upaya dilakukan untuk menggerakkan lansia supaya mengakses vaksin Covid-19. Di antaranya dengan hadiah 10 butir telur per lansia.

Reporter : dw

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *