Bupati Tulungagung, Drs Maryoto Birowo, MM |
TULUNGAGUNG , AJTTV.com – Kementerian Dalam Negeri menetapkan Tulungagung berada di Level 2 Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Hal ini dikarenakan capaian vaksinasi masyarakat umum telah mencapai 64,63 persen. Sedangkan kelompok lansia telah mencapai lebih dari 54 persen.
Pemkab Tulungagung kini berusaha untuk secepatnya turun level 1 dengan Syarat vaksinasi lansia harus mencapai 60 persen.
Sedangkan untuk vaksinasi masyarakat umum mencapai 70 persen. Dengan percepatan vaksinasi yang dilakukan selama ini, target bisa dicapai dalam dua minggu.
Kini Pemkab Tulungagung mengejar kekebalan kelompok (herd immunity) sebelum Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru).
Bupati Tulungagung, Drs Maryoto Birowo, MM mengatakan secara dejure penetapan level dua pada Senin (29/11/2021) . Namun secara defacto, status level dua ini sudah terjadi seminggu sebelumnya. Saat itu, vaksinasi Covid-19 untuk lansia di Tulungagung yang selama ini menjadi kendala, bisa melewati angka 40 persen dari target yang ditetapkan.
“Kami tidak mengendorkan vaksinasi. Kami terus genjot vaksinasi, agar bisa turun level ” terang Bupati.
” Jika percepatan selama ini tetap dijalankan, dua minggu ke depan indikator level satu bisa kita capai,” ujar Maryoto.
Lebih jauh, Bupati Maryoto juga menekankan, capaian level PPKM bukan menjadi target utama. Sebab saat ini Pemkab Tulungagung mengejar herd immunity dari proses vaksinasi. Perhatian secara khusus ditujukan pada Nataru.
“Yang kami kejar adalah herd immunity. Jangan sampai vaksinasi kita rendah, sementara ada pergerakan warga saat Nataru. Takutnya pasca Nataru ada lonjakan kasus,” tutur Drs Maryoto.
Sebelumnya, capaian vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Tulungagung, terutama kelompok lansia menghadapi kendala. Salah satunya data jumlah lansia dari pemerintah pusat ternyata lebih tinggi dibanding data di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil). Data dari pusat mencapai lebih dari 133.000 jiwa, sedangkan di Dispendukcapil sekitar 117.000 jiwa.
Kendala lainnya, data vaksinasi manual ternyata tidak sama dengan yang terunggah di dashboard KPCPEN. Meski demikian berbagai upaya dilakukan untuk menggerakkan lansia supaya mengakses vaksin Covid-19. Di antaranya dengan hadiah 10 butir telur per lansia.
Reporter : dw