TRENGGALEK, AJTTV.COM– Sejumlah personel kepolisian Trenggalek memberikan sosialisasi pencegahan perundungan di lingkungan sekolah. Kamis, (14/12).
Kegiatan diikuti puluhan siswa dari SD/MI yang ada di desa Jajar. Mereka didampingi oleh guru atau tenaga pendidik masing-masing.
Baca Juga : Kematian Anggota Perguruan Silat, Polres Tulungagung Gelar Rekonstruksi
Kapolres Trenggalek AKBP Gathut Bowo Supriyono, melalui Kasi Hukum Polres Trenggalek Iptu Hanik Setyobudi, mengungkapkan, saat ini marak terjadi perundungan di berbagai daerah yang menjadi keprihatinan bersama.
“Mirisnya perundungan kerap terjadi di lingkungan sekolah baik tingkat SD, SMP maupun SMA. Ini harus disikapi dengan bijak karena bagaimanapun juga mereka adalah anak-anak, generasi masa depan yang selayaknya kita lindungi.” Jelas Iptu Hanik.
Uniknya, dalam sosialisasi ini petugas dalam menyampaikan materi lebih banyak menggunakan metode bercerita, kuis berhadiah hingga memberikan contoh konkrit bagaimana dampak yang dialami oleh korban perundungan.
“Agar lebih mudah diterima dan dipahami oleh anak-anak.” Imbuhnya.
Baca Juga : Pj Bupati Tulungagung Tinjau Lokasi Pekerjaan Sarana Kontruksi
Iptu Hanik mengatakan, selain dalam bentuk kekerasan fisik maupun merusak barang, perundungan bisa juga dilakukan secara verbal dengan tingkah laku mencela, menghina atau mengejek untuk mempermalukan korban didepan teman-temannya.
Dampak perundungan sangat besar, salah satunya adalah membawa pengaruh terhadap kehidupan individu baik berupa gangguan psikologis, cacat akibat kekerasan yang dialami hingga penurunan nilai akademik dan kecerdasan. Pada konteks kehidupan sosial, korban perundungan kerap kali merasa ketakutan untuk bersosialisasi, tidak percaya diri dengan orang lain serta merasa tidak nyaman dan bahagia.
“Pencegahan tidak hanya oleh guru di sekolah tetapi juga melibatkan orang tua. Harus peka terhadap perubahan anak.” Ucapnya.
Pihaknya berharap dengan masifnya edukasi yang diberikan baik dari pihak sekolah ataupun petugas kepolisian dapat benar-benar menekan potensi terjadinya perundungan sehingga anak-anak merasa aman dan nyaman belajar di sekolah.
Reporter :@ Ayu NP