Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
KABAR DAERAH

Satu ABK Meninggal Dunia, KM Jaya Utama Kandas di Pantai Niama Tulungagung

1606
×

Satu ABK Meninggal Dunia, KM Jaya Utama Kandas di Pantai Niama Tulungagung

Sebarkan artikel ini
korban terdampar
Example 468x60

TULUNGAGUNG , AJTTV.COM – Salah satu Anak Buah Kapal ( ABK) KM Jaya Utama 12 yang terdampar di perairan Neama Tulungagung dikabarkan meninggal dunia.

Korban bernama Andi Pratama (41) asal Dusun 2, Desa Campang 8, kecamatan Banjit Kabupaten Waykanan , bandar Lampung.

Example 300x600

Sebelum meninggal , Andi sempat dirawat di Puskesmas Besuki bersama 2 ABK lainya .

“Korban saat ini tinggal di Tanjung udik, Kecamatan Gunung putri Kabupten Bogor Jawa Barat , salah satu dari 12 ABK yang ada dalam kapal saat mengalami musibah.” Terang Sumariyanto , PLT Kades Desa Besole Kecamatan Besuki kepada ajttv.com , Jumat sore.

Menurut Sumariyanto , ABK yang meninggal ini Bisa jadi kekurangan oksigen karena Terlalu lama berada di kapal.

“Kalau melihat kejadian kan dari jam 3.30 pagi sampai jam 12.00 siang saat kapal diketahui terdampar.” Imbuh dia.

Baca Juga : Hujan Deras Landa Wilayah Tulungagung Selatan , Jalur Bandung – Prigi Sempat Macet

Sementara 11 ABK lainnya dalam kondisi selamat, namun mereka mengalami trauma.

Seperti diberitakan sebelumnya Kapal ikan KM Jaya Utama dengan bobot 146 gross ton yang mereka tumpangi, awalnya labuh jangkar di Pelabuhan Popoh, namun tali jangkar putus, sehingga kapal yang mengalami mati mesin terbawa ombak dan terseret arus laut hingga kandas di perairan dangkal Pantai Neyama pada Jumat pagi.

Ke-12 ABK tersebut tidak bisa turun dan menepi ke daratan, karena ombak besar.

Baca Juga : Cuaca Buruk , Kapal Nelayan Berisi 12 ABK Terseret Ombak di Tulungagung

Nelayan sekitar yang mengetahui ada kapal ikan berpenumpang 12 ABK saat itu tak berani menolong, karena kondisi badai dan gelombang tinggi.

Proses evakuasi sempat dilakukan tim SAR gabungan dari unsur Basarnas serta TNI-Polri dibantu nelayan. Namun, upaya itu juga terkendala cuaca buruk, akhirnya evakuasi dilakukan manual menggunakan tali serta baju pelampung.

ABK baru bisa dievakuasi sekitar pukul 14.00 WIB, setelah terdampar sejak pukul 05.00 WIB.

Penulis : Harmaji

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *